Kediri (Jatimsmart.id) – Warga Binaan Perempuan di Lapas Kelas IIA Kediri dengan antusias mengembangkan kegiatan kemandirian di bidang kuliner sebagai bagian dari program rehabilitasi dan pembekalan keterampilan.
Program ini dirancang untuk memberikan keterampilan memasak yang dapat dijadikan bekal ketika mereka kembali ke masyarakat. Para warga binaan telah berhasil menciptakan berbagai jenis kuliner, seperti nasi goreng, soto ayam, dan aneka penyetan, yang terkenal dengan cita rasa autentik dan presentasi yang menggugah selera. Kelezatan makanan-makanan ini tidak hanya dinikmati oleh sesama warga lapas tetapi juga oleh para pengunjung yang datang.
Tidak hanya makanan, para warga binaan juga memproduksi aneka minuman segar, termasuk jus buah, es teh, dan susu jahe. Setiap minuman diracik dengan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi, sehingga tidak hanya lezat, tetapi juga menyehatkan. Ketelitian dalam proses pembuatan dan perhatian terhadap kebersihan membuat produk-produk ini mendapatkan pujian dari berbagai pihak, termasuk pengunjung lapas.
Program kemandirian ini bukan hanya menekankan pada keterampilan teknis dalam memasak, tetapi juga mengajarkan warga binaan bagaimana mengelola bisnis kuliner, termasuk pengelolaan bahan baku, perencanaan menu, penentuan harga, hingga strategi pemasaran yang tentu dengan bimbingan dan pengawasan petugas. Dengan dukungan dari pihak lapas, warga binaan didorong untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka.
Plt. Kalapas Kediri, Budi Ruswanto, menegaskan pentingnya program kemandirian kuliner ini dalam upaya pemberdayaan dan rehabilitasi.
“Kami berharap, melalui keterampilan yang mereka pelajari, para warga binaan akan lebih percaya diri dan mandiri saat kembali ke masyarakat. Ini adalah bekal berharga untuk membangun masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Sesuai arahan KaKanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono, bahwa melalui program ini, warga binaan wanita Lapas Kediri diharapkan mampu memanfaatkan keterampilan yang diperoleh untuk memulai usaha di bidang kuliner atau bekerja di industri makanan dan minuman setelah mereka bebas. Program ini memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi secara positif di masyarakat, membangun masa depan yang lebih cerah, dan menjadi individu yang mandiri.