Kediri (Jatimsmart.id) – Bantal leher produksi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) masih tetap eksis saat pandemi Covid-19. Meskipun omset mengalami penurunan, mereka tetap melakukan kegiatan produksi.
Ia adalah Yulianto, warga Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem.Dibantu oleh istrinya, usaha membuat bantal untuk perjalanan yang telah ia rintis sejak tahun 2017 ini tetap berjalan walau dihadang pandemi.
BACA JUGA:
- Ribuan UMKM di Pamekasan Terima Bantuan Modal
- Bank Jatim Beri Bantuan CSR Untuk 29 Pelaku UMKM
- Baru, Ini Dia Destinasi Wisata Edukasi Sekaligus Pusat Oleh-oleh UMKM di Kab. Kediri
Bahan yang digunakan untuk membuat bantal ini yaitu kain velboa yang kerap digunakan untuk membuat boneka serta dakron sebagai isi. Agar lebih menarik, bantal dihias dengan kain perca yang membentuk tulisan atau motif-motif lucu.
Usaha ini berawal saat Yuli mengetahui harga bantal leher di pasaran cukup mahal namun dengan kualitas yang biasa. Kemudian ia belajar membuat sendiri dengan peralatan yang ada dan ternyatahasilnya diminati banyak orang, terutama tetangga sekitar tempat tinggalnya. Dari sinilah ia kemudian mulai menekuni pembuatan secara home made.
“Awalnya ingin membeli untuk bepergian dan di toko harganya mahal sekali. Akhirnya saya tertarik untuk menekuni bisnis ini, karena secara kasat mata pembuatannya sangat mudah dan prospek pasar yang cukup bagus,” terang Yulianto.
Sebelum adanya pandemi, setiap hari ia bisa memproduksi 25 hingga 35 buah bantal leher. Biasanya pesanan bantal leher datang dari instansi seperti perbankan ataupun asuransi untuk merchandise. Tak jarang pesanan juga datang dari yayasan untuk kegiatan tertentu.
Satu buah bantal leher dibanderol mulai harga Rp 18.000 sampai Rp 50.000, tergantung model dan bentuknya. Omset yang didapat setiap bulan cukup tinggi, sekitar 4 sampai 5 juta rupiah. Pesanan dan omset tertinggi biasa didapat saat momen tertentu, biasanya pada gelaran akhir tahun.
“Pada momen tertentu memang pesanan dan omset bisa meningkat sampai 200 persen. Karena selain bisa langsung membeli boneka di rumah produksi, juga kami pasarkan melalui media online,” tuturnya.
BACA JUGA:
- DPMPTSP Kota Kediri Gencar Sosialisasikan Perizinan untuk Pelaku UMKM
- Pemkot Kediri Ajak Perbankan Tak Ragu Beri Pinjaman Kredit UMKM
- Tingkatkan Sinergi BUMDES dan Desa Wisata, Pokdarwis Harus Maksimalkan UMKM Daerahnya
Di masa pandemi ini pesanan dan omset yang dihasilkan mengalami penurunan sekitar 25 persen. Walaupun begitu, ia mengaku jika produksi bantal leher masih berjalan. Untuk tetap bertahan, pemasaran gencar ia lakukan secara online.
Tak hanya di Kediri, pesanan bantal leher bahkan datang dari Jember dan Palembang. “Alhamdulillah produksi masih jalan, pesanan juga masih ada, yang namanya usaha ya tetap disyukuri saja,” tutupnya. (Ad/adv/kominfo)