Tulungagung (Jatimsmart.id) – Hari ini, Kamis 26 Desember 2019 beberapa wilayah di Indonesia disambangi oleh fenomena alam Gerhana Matahari Cincin. Meski Pulau Jawa tak termasuk wilayah yang disebut oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikan (BMKG) namun antusias masyarakat cukup tinggi. Termasuk di Tulungagung, Jawa Timur.
Warga di Kabupaten Tulungagung mengamati proses terjadinya fenomena alam Gerhana Matahari Cincin dengan menggunakan alat sederhana. Mereka menggunakan kamera handphone yang ditutupi dengan kaca gelap. Selain itu juga menggunakan media air di dalam bak. Dalam proses pengamatan ini terlihat separuh bagian matahari tertutup oleh bulan.
Sebelum pengamatan, warga melaksanakan Salat Gerhana. Berbeda dengan Salat Sunah lainnya, terdapat dua kali rukuk dalam setiap rakaat di ibadah ini. Setelah Salat usai, khotib kemudian menyampaikan khutbah singkat terkait fenomena gerhana ini.
“Pelaksanaan Shalat Gerhana ini sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad,” kata Ahmad Mushonif Ketua Lajnah Falakiyah PCNU Tulungagung.
Proses Gerhana Matahari Cincin di Tulungagung sendiri dimulai pukul 11.01 WIB. Bulan mulai nampak menutupi matahari dan mencapai puncaknya pada pukul 12.54. Namun tidak seluruh bagian matahari yang tampak tertutup, hanya separuhnya saja. Gerhana matahari ini berakhir pukul 14.31 WIB.
“Kalau di Tulungagung tidak terihat total,” jelasnya. Daerah yang terlihat jelas sesuai rilis BMKG adalah, 25 kota di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Sementara itu di Kediri, komunitas Kediri Astronomi Club mengajak masyarakat mengamati fenomena ini melalui teropong di kawasan Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri. Pengamatan tersebut sekaligus sebagai edukasi masyarakat.
Gerhana Matahari Cincin sendiri merupakan peristiwa yang terjadi ketika matahari, bulan dan bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari. Saat puncak gerhana, matahari yang terlihat dari bumi akan terlihat seperti cincin. Ada lima fase gerhana matahari; saat kontak awal, kontak kedua, puncak gerhana, kontak ketiga, dan kontak akhir gerhana. (pam/ydk)