Kediri (Jatimsmart.id) – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa yang jatuh pada 10 Oktober 2021, Unit Pelaksana Teknis Rehabilitasi Sosial Bina Laras (UPT RSBL) Kediri mengadakan kegiatan Parade Kesehatan Jiwa yang diikuti oleh klien Eks psikotik dan Launching Program Jalak Wadul Mas.
“Program jalak Wadul Mas adalah Jangkauan Layanan Kesehatan Jiwa Dalam Keluarga Masyarakat, yang nantinya program rehabilitasi sosial eks psikotik tidak hanya di dalam panti saja, melainkan juga melalui penjangkauan langsung kepada keluarga ataupun masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan edukasi. Penyandang eks Psikotik atau eks ODGJ memiliki potensi untuk menjadi mandiri dan kembalinya funsi sosialnya di masyarakat, dengan cara memberikan perhatian dan kasih sayang serta menghilangkan stigma negative bagi penyandang ODGJ,” jelas Plt Kepala UPT RSBL Kediri, Firdaus Sulistijawan.
BACA JUGA:
- Posyandu Jiwa, Bentuk Perhatian Pemerintah Kota Kediri untuk Kesehatan ODGJ
- Antusiasme Tinggi, PMI Lamongan Beri Promosi Kesehatan Pada Masyarakat
- Upacara Peringatan HUT RI Ke 76 Digelar Dengan Protokol Kesehatan Ketat
Dia juga menambahkan bahwa parade tersebut adalah sebagai kegiatan kampanye yang menyuarakan tentang “Kenali Pahami dan sayangi” dalam artian, Kesehatan Jiwa atau mental itu menjadi tanggung jawab bersama, baik keluarga, masyarakat, dan negara. Negara saja tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari keluarga ataupun masyarakat.
Pada kesempatan tersebut, Firdaus memberikan afirmasi positif kepada klien yang dilaksanakan oleh Kasubag tata Usaha dan kepala Seksi Pelayanan Sosial. Kegiatan dilanjutkan dengan Senam Kesehatan jiwa dengan tema Gerakan Penguin yang dipandu oleh instruktur bimbingan Fisik yang juga diikukti oleh semua pegawai dan siswa praktek yang hadir. Pada acara itu juga dilaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan fisik oleh perawat dari UPT RSBL kediri yang didampingi oleh siswa praktek. Klien diminta untuk menuliskan harapan dalam bentuk ungkapan yang ingin mereka utarakan, dalam kertas warna warni yang nantinya akan dibentuk pesawat warna-warni dan akan diterbangkan secara bersama-sama.
Winda Wijayanti, selaku Pekerja Sosial juga menjelaskan, pesawat warna warni adalah sebuah simbol dari harapan untuk sumua orang agar peduli (care) terhadap Kesehatan jiwa atau mental di Indonesia, yang mana saat ini sudah waktunya untuk stop pasung, stop bullying, stop diskriminasi, kepada penyandang ODGJ.
BACA JUGA:
- Covid-19 Tak Kunjung Redah, Pemkab Magetan Rekrut Tenaga Relawan Kesehatan
- Covid-19 Melonjak, Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Rujukan Mulai Kelelahan
- Kontes Cupang di Kediri Tetap Berlangsung dengan Protokol Kesehatan Ketat
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Sub Bag Tata Usaha Juhartono, Kepala Seksi Pelayanan Sosial Ina nuryani, beserta Staf pegawai UPT RSBL Kediri, serta siswa SMK Kesehatan Brawijaya Tulungagung jurusan kompetensi asisten keperawatan yang sedang melaksanakan praktek kerja lapangan di UPT RSBL Kediri.
Kegiatan dilaksanakan dengan protokol Kesehatan yang ketat dengan menjaga jarak dan memakai masker, serta hanya dilakukan didalam area UPT RSBL Kediri atau panti. (*)