Surabaya (Jatimsmart.id) – Pengelola desa wisata dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) diminta untuk memaksimalkan potensi UMKM di daerahnya masing-masing dengan mensinergikan BUMDES. Hal ini penting, karena produk UMKM akan menjadi daya tarik dari paket wisata yang ditawarkan.
“Produk-produk unggulan UMKM ini akan memperkaya daya tarik yang ditawarkan desa wisata. Karena saat ini, orang tidak hanya berwisata untuk menikmati keindahan alam saja tapi juga wisata kuliner serta berbelanja oleh-oleh,” kata Khofifah saat menutup Jambore Desa Wisata dan Pokdarwis Tahun 2020 secara virtual dari Gedung Negara Grahadi Surabaya.
BACA JUGA:
- Wagub Emil Apresiasi BUMDes Award 2020 Inisiasi PKKPBI-ITS
- Pemdes Ngreco Dirikan BUMDes Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
- Jawa Timur Jadi Pilot Project Lembaga Keuangan Desa BUMDesMa Nasional
Khofifah menjelaskan, saat ini Jatim memiliki 479 desa wisata yang tersebar di 38 kab/kota. Dari jumlah 479 desa wisata tersebut, masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seperti desa wisata alam, wisata budaya, desa wisata buatan dan lainnya.
“Pandemi Covid-19, mengubah trend wisata yang dahulunya cenderung ke quantity tourism kini menjadi quality tourism. Konsep ini sendiri erat kaitanya dengan Desa Wisata. Hal ini dikarenakan masyarakat cenderung memilih wisata alam yang memungkinkan untuk melakukan physical distancing,” terang orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Untuk itu, di era pandemi ini, destinasi wisata didorong untuk bisa menerapkan standar protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang telah menetapkan protokol CHSE (Clean, Health, Safety and Environment) sebagai petunjuk bagi pelaku industri pariwisata untuk mereaktifasi kembali usahanya.
BACA JUGA:
- 24 UMKM Kabupaten Kediri Terima CSR dari PDAM
- UMKM Virtual Expo 2020, Hadirkan Sensasi Belanja Secara Langsung Tanpa Keluar Rumah
- Sentra Industri Kreatif Papar, Wadah Bagi Produk UMKM Unggulan Kabupaten Kediri
Khofifah menambahkan, pengembangan potensi produk unggulan di desa wisata terus dilakukan tidak hanya untuk menggaet wisatawan, tapi juga mendorong pemasarannya tidak hanya di pasar dalam negeri tapi juga ekspor ke mancanegara.
Dimana Pemprov Jatim akan memperkuat sinergi dan kolaborasi program-program antar berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov untuk ikut mengembangkan potensi desa wisata dan UMKM di dalamnya. (*)