Malang (Jatimsmart.id) – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) memutuskan untuk menutup total pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur hingga 31 Maret 2021 melalui pengumuman Nomor PG.15/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/12/2020.
Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar TNBTS Agus Budi Santosa mengatakan penutupan tersebut mempertimbangkan kondisi klimatologi serta peningkatan curah hujan dan kemungkinan terjadinya badai yang bisa membahayakan keselamatan para pendaki.
BACA JUGA:
- Malam Pergantian Tahun, Jalan Darmo dan Tunjungan Surabaya Ditutup Demi Keamanan
- Trenggalek dan Tulungagung Terapkan Jam Malam, Destinasi Wisata Ditutup
- Libur Tahun Baru, Seluruh Tempat Wisata di Banyuwangi Ditutup
“Kegiatan pendakian Gunung Semeru ditutup secara total hingga 31 Maret 2021,” kata Agus di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.
Agus menjelaskan keputusan untuk menutup secara total pendakian Gunung Semeru tersebut mempertimbangkan hal-hal yang telah diperkirakan oleh Stasiun Klimatologi Karangploso, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisikq (BMKG), seperti adanya peningkatan curah hujan dan kondisi lainnya.
“Penutupan ini juga bertujuan memulihkan serta revitalisasi ekosistem Semeru,” kata Agus.
Tercatat berdasarkan data dari Balai Besar TNBTS, ada sebanyak 4.763 orang pendaki yang harus melakukan penjadwalan ulang, menyusul penutupan Gunung Semeru secara total tersebut.
BACA JUGA:
- Antisipasi Gelombang Kedua, Polisi dan Gugus Tugas Kota Kediri Tutup Akses Keramaian
- Demi Cegah penyebaran COVID-19, Bupati Nganjuk Minta Tutup Tempat Wisata
- Menikmati Pesona Telaga Sarangan di Lereng Gunung Lawu
Saat itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut meletus dan mengeluarkan guguran lava pijar, dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter. Akibat peningkatan aktivitas tersebut, ratusan warga yang tinggal di lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, harus mengungsi.
Pendakian Gunung Semeru baru dibuka oleh Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) pada 1 Oktober 2020, di tengah pandemi COVID-19. Saat itu, pendakian Semeru baru setelah ditutup selama kurang lebih satu tahun, akibat kebakaran hutan pada 2019, dan adanya pandemi virus Corona. (*)