Kediri – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto Jawa Timur, hingga saat ini masih terus melakukan proses ekskavasi di Lereng Kaki Gunung Wilis, sejak 6 Agustus 2019 lalu. Kini, ekskavasi fokus pada temuan baru struktur bangunan mirip candi di area hutan KPH Kediri yang masuk dalam wilayah Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri ini.
Penemuan ini hanya terpaut jarak 50 meter dari penemuan pertama. Di candi yang diduga digunakan sebagai tempat ritual pemujaan tersebut tim menemukan sebuah pecahan piring berbahan keramik. Temuan ini diperkirakan pada masa kerajaan China era Dinasti Song Utara abad ke XI.
Temuan benda purbakala ini, semakin memperkuat dugaan bahwa bahwa Pemerintahan Kerajaan Kadiri pernah menjalin hubungan dagang dengan Kerajaan China.
“Kemungkinan diduga, antara Kerajaan Kadiri dengan Kerajaan China pernah menjalin komunikasi dibidang perdagangan. Indikasi ini kuat dengan ditemukanya pecahan uang koin kuno pada ekskavasi tahap pertama beberapa waktu lalu,” kata Endah Setiyowati,Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri. Jum’at (16/8/2019)
Sebelumnya, di tahap pertama 2018 lalu, pecahan mata uang kuno tersebut ditemukan pada bangunan candi pertama yang berada di 200 Mdpl. Luasan staruktur bangunan candi kedua ini, berukuran 870 x 640 meter persegi.
Sementara itu, kedua bangunan tersebut diperkirakan peningalan Kerajaan Kadiri. Disamping penemuan dua candi, tim juga menemukan sebuah Patirtan atau kolam air kuno yang sering digunakan untuk mensucikan diri, sebelum melaksanakan ritual pemujaan ke atas candi.
“Kalau orang zaman dahulu kan, mempunyai anggapan jika didalam gunung bersemayam banyak dewa,” Paparnya.
Tahapan proses Eskavasi sendiri, akan berlangsung kurang lebih selama 20 hari. Kegiatan Eskavasi meliputi Zonasi,Pemetaan, dan Penggalian dari masing-masing tim Juru Peta, Juru Gambar, Arkeolog dan Juru Gali. (ydk)