Kediri (Jatimsmart.id) – Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Kediri resmi memiliki kantor baru. Gedung di Dusun Bedrek Selatan, Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri ini diresmikan bersama Kantor baru Imigrasi Kelas III Non TPI Ponorogo dan Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Pamekasan, Kamis 23 Januari 2020. Ketiganya, mengusung konsep futuristik yang dipadukan dengan kearifan lokal.
Kesan futuristik pada Kantor baru Imigrasi ini ditunjukkan dengan sistem pendingin dan penerangan ruangan yang telah terkomputasi. Dapat menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada dengan kontrol jarak jauh. Dari segi keamanan, IP Camera telah terpasang di setiap sudut kantor. Dengan teknologi tersebut, pemantauan bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun melalui gawai.
Begitu juga keberadaan Gate Barrier yang akan memberikan akses khusus bagi pengguna layanan yang terdaftar. “Kartu akses ruang layanan hanya diberikan kepada pemilik nomor antrian, sehingga dapat dipastikan layanan keimigrasian bebas dari pungli dan percaloan,” ujar Kakanim Kediri, Rakha Sukma Purnama.
BACA JUGA :
- Ruang Pelayanan Publik Sekelas Bandara di Kantor Imigrasi Blitar Diresmikan
- Gubernur Jatim, Khofifah Prioritaskan APBD Tahun 2020 untuk Pendidikan
- TPID Kota Kediri Siapkan Langkah Atasi Tantangan Pemicu Inflasi 2020
- Dongkrak Pendapatan Asli Daerah, Satpol PP Kota Kediri Bentuk Tim JPAD
Disamping itu, Imigrasi tidak pernah lelah melakukan inovasi kinerja berbasis teknologi informasi. “Berbagai aplikasi telah diciptakan jajaran kami. Diantaranya aplikasi “Cek Paspor” untuk memudahkan masyarakat mengetahui status permohonan paspor mandiri. Aplikasi ini memberikan informasi yang pasti akurat. Sehingga bisa memberikan kepastian kepada pemohon,” terang Usman, Kepala Kantor Imigrasi Pamekasan. Selain itu, untuk menunjang kinerja TIMPORA, pihaknya menciptakan aplikasi “Mobile Pantau Orang Asing”.
Sementara itu nuansa kearifan lokal dibangun untuk membuat masyarakat lebih nyaman dan merasa berada di rumah sendiri.
Seperti di Kantor Imigrasi Ponorogo. Dinding kantor diberi motif bulu merak yang sangat khas dengan Kota Reog itu. Bahkan, desain yang sangat mewakili identitas kota Ponorogo itu sudah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Daerah setempat. “Kami ingin mengangkat identitas Ponorogo lewat ciri khas sehingga lebih dikenal dan dibanggakan,” ujar Kakanim Ponorogo, Hendrya Widjaya.
Untuk mengakomodir kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, manula, ibu dan anak-anak, Kantor Imigrasi memiliki berbagai fasilitas layanan yang berbasis hak asasi manusia. Keberadaan halte ramah HAM akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan prioritas secara prima.
Selain itu, proses pengambilan paspor dilakukan dengan cepat dan efisien dengan layanan Drive Thru. Tidak itu saja, layanan emergency paspor siap melayani masyarakat yang kesulitan hadir langsung ke kantor imigrasi. (*)