Kediri – PT. Kereta Api Indonesia (persero) memberlakukan kebijakan baru perihal pelayanan reservasi tiket KA Lokal. Mulai keberangkatan 1 September 2019, masyarakat tak perlu lagi mengantre di loket-loket stasiun seperti sebelumnya. Karena calon penumpang, hanya dapat melakukan pembelian tiket KA Lokal melalui aplikasi KAI Access. Penumpang cukup ‘duduk manis’ dirumah atau ditempat kerja untuk mendapatkan tiket tersebut.
“Penjualan tiket KA Lokal di loket stasiun hanya berlaku untuk pembelian secara Go-Show atau mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan, dengan catatan apabila tempat duduk masih tersedia,” kata Ixfan Hendriwintoko, Manager Humas KAI Daop 7 Madiun,
Pelayanan reservasi KA Lokal melalui KAI Access dapat dilakukan mulai h-7 hingga 5 menit sebelum jadwal keberangkatan. Adapun kereta api yang melintas di Daop 7 Madiun, adalah KRD relasi Kertosono – Surabaya, dan Ka Dhoho – Penataran relasi Surabaya – Kertosono – Blitar PP.
Cara Pemesanan
Untuk melakukan pembelian tiket KA Lokal via KAI Access, calon penumpang harus mengupdate aplikasi KAI Accessnya menjadi versi terbaru. Lalu masuk ke menu local train untuk memilih stasiun keberangkatan dan tujuan serta jadwal keberangkatan KA.
Nantinya penumpang yang telah membeli tiket KA Lokal via KAI Access, tidak perlu lagi mencetak boarding pass di stasiun, melainkan cukup menunjukkan e-boarding pass yang ada di aplikasi kai access disertai kartu identitas asli saat boarding.
Kebijakan ini merupakan upaya KAI untuk memberikan pelayanan lebih baik kepada pengguna moda transportasi murah ini. Dengan reservasi tiket KA Lokal online ini, calon penumpang dapat memesan tiket dari mana saja dan kapan saja tanpa perlu ke stasiun. Serta mendapatkan kepastian tiket tanpa perlu mengantre.
Sementara itu, kebijakan baru ini disambut positif oleh masyarakat. Khususnya para pekerja dan pelajar atau mahasiswa rantau dari Jawa Timur yang tengah menempuh pendidikan di Kediri. Ataupun sebaliknya. Sebab kini mereka tak perlu lagi harus mengantre di stasiun.
Nur Habib, pelajar asal Pasuruan yang tengah menempuh pendidikan magang di Kediri mengaku, kebijakan ini cukup efektif. Karena seminggu sekali ia harus membeli tiket untuk pulang kerumahnya di akhir pekan.
“Sangat efektif sih, karena kan tidak perlu lagi harus datang ke stasiun, antre. Sementara jadwal kegiatan di tempat magang kan pagi sampai sore. Jadi, tidak perlu lagi ijin tiap minggunya,” terangnya (ydk)