Trenggalek (Jatimsmart.id) – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin ingin menajamkan program pertanian di tahun 2023. Dengan penajaman progam ini, Bupati Nur Arifin berharap penghasilan petani di Trenggalek semakin meningkat.
“Hari ini kita melakukan penajaman program untuk 2023, jadi saya pesan tadi tidak terlalu banyak program kegiatan tapi sedikit kemudian anggarannya dimaksimalkan. Terus kemudian harus diukur betul harus sensitif terhadap seluruh indikator kinerja,” kata Bupati Arifin saat melakukan safari OPD di Dinas Pertanian Pangan, seperti dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Kemudian, mengingat tema utama di Tahun 2023 mendatang adalah transformasi ekonomi dan pengentasan kemiskinan, maka di sisi pertanian, Bupati juga ingin membedah apa saja upaya pertanian yang bisa didorong untuk meningkatkan pendapatan dan mengurangi biaya produksi bagi petani.
“Sehingga mereka nanti punya margin yang besar. Itu tadi kita bedah, ada beberapa faktor dan kegiatan yang kemudian kita rumuskan menjadi program utama. Program utamanya tentu akhirnya kita memiliki komitmen untuk membuat satu contoh pertanian berkelanjutan,” terang Bupati.
Dimana didalamnya metode-metode yang dipakai adalah Anston dan Jajar Legowo yang ketika dicoba pada demplot bisa menghasilkan sampai 13 ton.
Tantangan harga pupuk yang ada juga akan disiasati dengan pembuatan pupuk organik, termasuk pestisida nabati sehingga selama beberapa waktu kedepan bisa diperoleh sertifikasi organik.
“Sehingga nanti pasarnya bisa pasar yang lebih mahal, karena beras organik kita tahu harganya ya yang di pasar pasar lokal saja bisa sampai Rp.20.000 per kilo dibandingkan dengan beras biasa yang disini sekitar Rp.8000 sampai Rp.9000,” jelas Bupati. (ydk/jek)