Kediri (Jatimsmart.id) – Situs Adan-Adan kembali akan diekskavasi tahun ini. Ekskavasi ini terhitung yang keempat kalinya dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas).
Ekskavasi situs yang ditemukan tahun 2016 ini menjadi salah satu agenda utama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri di 2020 ini.
“Sekitar bulan Juni atau Juli,” kata Kabid Sejarah Purbakala Yuli Marwantoko.
Tim ekskavasi situs Adan-Adan akan dipimpin oleh Sukowati, arkeolog lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM). Disparbud, dalam hal ini akan menyiapkan alat berat yang dibutuhkan untuk proses penggalian situs.
Sementara itu, Candi Adan-adan merupakan candi peninggalan Buddha abad 9 Meski demikian, hingga saat ini belum dapat dipastikan tahun berdirinya candi tersebut. Lokasinya berada di Kecamatan Gurah, tak jauh dari Candi Tondowongso, yang merupakan candi beraliran Hindu. Hanya berjarak sekitar 1 Km.
Sebelumnya, Candi Adan-adan telah digali mulai 2016 hingga Juli 2019. Kedekatan geografis kedua candi ini merupakan pelajaran berharga yang dapat dipetik oleh masyarakat. Dimana dua umat berbeda hidup rukun berdampingan.
Candi Adan-Adan membentang dari sisi timur ke barat mencapai 800 meter. Selain itu, makara Candi Adan-Adan diklaim sebagai makara tertinggi se-Indonesia setinggi 2,30 meter. Bahkan disebut melebihi makara Candi Borobudur.
Selain ekskavasi Candi Adan-adan, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Disparbud juga akan menjadi tuan rumah lawatan sejarah bagi siswa dan guru SMA/SMK se-Jawa Timur. Kegiatan ini akan berlangsung Februari ini. (ad/adv/kominfo)