Tulungagung – Jika di Kabupaten Kediri, Wiwik Wijayanti, mampu mengubah kulit pisang menjadi camilan kripik kaya manfaat, di Kabupaten Tulungagung, tiga siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tulungagung mampu mengolah bonggol pisang yang selama ini cenderung diabaikan oleh masyarakat, menjadi olahan camilan dengan cita rasa yang lezat. Bonggol adalah bagian bawah pohon pisang.
Di tangan kreatif Vanisha Amelia Riania , Latifatul Fadhilah , dan Niken Ariningtyas bonggol batang pisang yang sedianya menjadi limbah ini memiliki nilai manfaat yang cukup tinggi. Dan hasil kreativitas ini, kini tengah diikutsertakan dalam ajang karya ilmiah remaja tingkat Provinsi Jawa Timur.
Selama ini masyarakat mungkin sama sekali tak mengetahui kandungan karbohidrat di dalam bonggol pisang. Bahkan dari hasil uji laboratorium dan riset, karbohidratnya setara dengan nasi. “kita pastikan bahan tersebut aman saat di konsumsi manusia,” kata Vanisha
Setiap 100 gram bonggol pisang, menurut Vanisha mengandung 11,6 gram karbohidrat sehingga camilan ini dapat menjadi sebagai bahan alternatif pengganti nasi. “sengaja kita buat tidak renyah, untuk mempertahankan kandungan seratnya,” imbuhnya
Hasil tersebut diapresiasi pihak sekolah terlebih Madrasah Aliyah ini merupakan Madrasah yang berbasis riset, sehingga setiap siswa secara perorangan maupun kelompok dituntut untuk melakukan sebuah kajian maupun penelitian dan hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat .
Namun meski hasil percobaan camilan bonggol pisang ini sudah aman dikonsumsi, menurut Sugeng Riyadi Kepala Sekolah MAN 1 tulungagung masih terus harus dilakukan penyempurnaan.
“sehingga nantinya layak untuk dijadikan camilan komersial yang dapat dijadikan sumber pendapatan baru di kalangan masyarakat,” tandas Sugeng. (pam/ydk)