Tulungagung – Serapan beras Bulog Subdivre Tulungagung, menurun sejak beberapa bulan terakhir. Penyebabnya, banyak petani yang beralih menanam jagung dan palawija di musim tanam kali ini.
Petani memilih menanam jenis tanaman tersebut karena tidak membutuhkan banyak air, cocok untuk musim kemarau.
Kepala Bulog Subdivre Tulungagung, Krisna Murtianto menjelaskan saat ini jumlah serapan bulog mencapai 150 ton per hari. Jumlah ini menurun dari serapan bulan April – Mei lalu yang mencapai 250 ton per hari. Menurunnya serapan ini sudah terjadi sejak usai lebaran bulan Juni lalu. Namun, Bulog optimis bisa memenuhi target serapan gabah yang telah ditetapkan.
“Saat itu musim panen raya sehingga serapan kita setiap hari cukup tinggi, saat ini para petani baru mulai menanam padi sehingga serapan masih belum banyak,” katanya, Sabtu (3/8/2019).
Total target serapan beras bulog tahun ini mencapai 20,5 juta ton. Jumlah ini menurun dibanding target serapan pada 2018 lalu, yang mencapai 35,5 juta ton. Dari target 20,5 juta ton ini, Bulog baru memenuhi sekitar 47 persen, atau 19,5 ribu ton.
“Tiga bulan lagi di beberapa wilayah sudah masuk musim panen, kita akan memaksimalkannya,” imbuhnya.
Untuk memenuhi target, Bulog mengoptimalkan tim satgas serapan. Mereka akan mencari serapan hingga ke beberapa wilayah terdekat seperti Trenggalek dan Blitar. Bulog juga akan menambah jumlah mitra dari petani sehingga serapan gabah bisa memenuhi target. (pam/ydk)
Baca Juga :
- Bulog Jamin Stok Beras Hingga Akhir Tahun Aman
- Harga Beras Naik, Bulog Kediri Pastikan Stok Aman
- Cabai Masih Mahal, TPID Kota Kediri Kembali Buka Operasi Pasar