Kediri – Ratusan penggiat peduli HIV-AIDS menggelar aksi simpatik serta memberikan sosialiasi kepada masyarakat Kota Kediri, terkait bahaya penyakit HIV-AIDS. Aksi tersebut dilaksanakan di JL. Sudanco Supriyadi Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Sabtu (01/12/2018)
Mereka berorasi tentang penyampaian materi penyakit HIV-AIDS, serta pembagian brosur kepada para pengendara jalan yang melintas dilokasi. Tidak hanya itu, mereka kompak membawa payung, yang diatasnya diberi aksesoris alat kontrasepi jenis kondom. Hal itu menurut Hartono Seketaris Komisi Penanggulangan Aids Kota Kediri sebagai simbol agar aman dari HIV-AIDS “kondom itu sebagai bentuk pengamanan,” terangnya dalam aksi untuk memperingati Hari Aids sedunia ini.
Ditambahkan Hartono, jumlah penderita HIV-AIDS di Kota Kediri sekarang ini cenderung meningkat. Data yang dihimpun menyebutkan dari bulan Januari hingga September 2018, ada sekitar 151 orang yang terdeteksi terkena HIV-AIDS.
“Jumlah penderita memang meningkat, tetapi meningkatnya ini satu karena perilaku ya. Kedua karena kerja dari teman teman semuanya, baik kader, Satker mau pun LSM. Sehingga dalam rangka untuk menyadarkan masyarakat mau test itu ditemukan besar. Ini konsekwensinya jelas akhirnya ditemukan besar. ” Tandasnya.
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kota Kediri terkait temuan ini, yakni memberikan kesedaran sekaligus pemahaman kepada masyarakat jika para penderita HIV AIDS tidak boleh dikucilkan atau dijauhi.
Hartono mengaku kendala yang dihadapi dilapangan dalam memberikan soialiasi kepada masyarakat, dikeranakan masih minimnya kesadaran dari warga yang mau melakukan test HIV AIDS. “Makanya kita berupaya menyampaikan kepada masyarakat terkait kendala kendala itu, bagimana mau sadar. Karena semakin dia sejak dini mau melakukan test, maka pengobatanya semakin maksimal.” Katanya.
Para penggiat yang terlibat dalam aksi simpatik ini adalah, KPAD, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Lsm Red Line, Kelompok Waria yang tergabung dalam Perwaka, kader Warga Peduli Aids, Mahasiswa jurusan Kesehatan, serta Pendamping penderita HIV-AIDS. (ydk/sam)