Tulungagung (Jatimsmart.id) – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di seluruh SMA dan SMK Negeri di Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek, dihentikan sementara. Proses pembelajaran siswa kembali menggunakan sistem daring.
Perubahan sistem pembelajaran ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19, yang terjadi di beberapa sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Tulungagung dan Trenggalek, Shindu Widyabadra menerangkan kebijakan ini mulai berlaku Selasa (8/2/) kemarin. Kebijakan ini diambil menyusul adanya temuan kasus positif Covid-19, di tiga sekolah wilayah Tulungagung. Meskipun di wilayah Kabupaten Trenggalek belum ada temuan kasus, pihak Cabdindik memutuskan untuk melakukan hal serupa.
“Ini hanya untuk sekolah SMA dan SMK negeri saja,” ujarnya, Rabu (9/2).
Sesuai surat edaran, siswa SMA dan SMK Negeri di Trenggalek dan Tulungagung akan mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) hingga hari Jumat mendatang. Mereka akan belajar secara daring seperti sebelum pelaksanaan PTM.
Kebijakan pengalihan sistem belajar siswa ini diambil setelah mereka melakukan pertemuan dengan Bupati Tulungagung dan Satgas Covid-19.
“Saya juga khawatir di sekitar wilayah Boyolangu ternyata banyak siswa yang terkena, untuk itu kita melakukan kebijakan ini,” tuturnya.
Sebelumnya puluhan siswa di tiga sekolah dibawah Cabdindik Jawa Timur terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka merupakan siswa di SMAN 1 Boyolangu, SMAN 1 Kedungwaru dan SMAN 1 Tulungagung. Selain itu terdapat juga siswa MAN 2 Tulungagung yang dinyatakan positif. Proses PTM di semua sekolah tersebut akhirnya dihentikan sementara waktu, dan diganti menggunakan sistem online. (pam/ydk)