Kediri – Juara bertahan tim putri Jakarta Pertamina Energi tampil apik dengan menaklukkan juara putaran pertama Jakarta PGN Popsivo Polwan 3-0 (25-9, 25-21, 25-23) dalam laga lanjutan Final Four Proliga 2019 yang digelar di GOR Jayabaya Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019). Kemenangan ini pun membuka peluang mereka untuk menuju partai final dan kembali meraih kampiun.
Jakarta Pertamina Energi memulai laga dengan menampilkan permainan apik dan memimpin jalannya pertandingan dengan skor 15-4, tanpa perlawanan berarti mereka mampu mengambil set pertama dengan mudah 25-9.
Unggul jauh pun membuat anak asuh Muhammad Ansori itu semakin percaya diri, sehingga mereka memimpin 16-11. Tak ingin mengulangi kesalahan set pertama, Amalia Fajrina dkk mencoba keluar dari tekanan, tapi smash dari Aprilia Manganang selalu dapat dikembalikan. Set kedua kembali untuk Pertamina 25-21.
Memasuki set ketiga PGN Popsivo Polwan langsung memimpin 5-3 dan mencoba terus keluar dari tekanan. Tapi hal itu tidak mudah bagi kedua tim yang sama-sama mampu memenangkan putaran pertama dan putaran kedua bahkan pertarungan sengit terlihat antara serangan-serangan langsung dari De La Cruz dan Aprilia Manganang yang tanpa henti hingga kedua tim mampu menyamakan skor 16-16. Di set ini, seisi GOR Jayabaya Kediri bergemuruh. Sekitar 8000 penonton disuguhkan permainan luar biasa dari kedua tim.
Sayangnya, Pertamina masih terlalu kuat untuk Popsivo, lagapun berakhir dengan 25-23 untuk kemenangan Jakarta Pertamina Energi.
“Kita dikasih poin bagus, menang. Nilai bagus hari ini 3-0, tapi besok masih ada pertandingan dan bagus kalau kita bisa mengambil poin sebanyak-banyaknya untuk menuju grand final, kalau kita sudah pasti aman kita baru akan santai. Jadi untuk besok anak-anak harus tetap fokus untuk pertandingan besok, dan anak-anak harus tetap semangat,” ujar Anshori.
“Semua tim tentu sama, adanya pemain asing tentu harapannya lebih banyak membunuh dan mendapatkan poin terbanyak. Kita juga awalnya terseok-seok tapi setelah datangnya De La Cruz tim berubah 95 persen, dia memang pemain yang hebat, bisa membuat yng lain juga berkembang. Perjalanan kita sendiri masih panjang, masih ada besok dan Malang, dengan kemenangan dua kali berturut-turut ini dan tampil bagus, kita sudah terbuka lebar untuk menuju grand final di Yogyakarta, tapi kita tetap fokus dan tidak mau terlena,” tambahnya.
Sementara Asisten Pelatih Jakarta PGN Popsivo Polwan, Niko Dwi Purwanto mengaku jika memang timnya dalam laga ini terkesan tergesa-gesa.
“Beberapa kali memang diset pertama receive sama sekali tidak bisa, bahkan tadi empat poin sama sekali tidak bisa, mungkin masih terbawa kemarin waktu main di Solo lawan Pertamina itu juga kalah di receive. Mungkin juga anak-anak kurang percaya diri, sampai pelatih pun mengintruksikan yang penting bola naik saja. Set ketiga juga sama lebih banyak melakukan kesalahan, keserang dari back attack. Kalau untuk besok di receive sebagai evaluasi pertama kita, harus diperbaiki disitu,” kata Niko Dwi.
“Kita akui memang di receive kita kurang bagus. Kita sendiri sebenernya kalau lawan Pertamina memang pengen greget ya, cuma kita merasa memang beda dari putaran pertama, san itu masih belajar. Dan setelah putaran kedua sudah ketemu permainan, samapi bertemu dengan Pertamina ya lumayan, kita harus bermain rapi,” tuntas Aprilia Manganang. (ydk/sam)