Kediri (Jatimsmart.id) – Program Kampung Makmur sukses meningkatkan produktivitas para petani nanas di Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Peningkatan hasil panen buah di lereng Gunung Kelud itu mencapai 18 persen.
Ketua Kelompok Tani Petung Jaya Tani, Sugiyanto menyebut, terjadi peningkatan hasil panen anggotanya dalam program Kampung Makmur ini yang cukup siginifikan. Jika panen awal hanya 46.300 buah/Ha, kini menjadi 54.500 buah/Ha.
“Alhamdulillah hasil panen dalam program Kampung Makmur terbukti dapat meningkatkan produktivitas budi daya nanas sebesar 18%,” ujar Sugiyanto, Rabu (7/8/2024).
Tak berhenti pada buah, sebagai ekosistem pertanian komprehensif, program Kampung Makmur juga mampu menghasilkan produk turunan. Sugiyanto menyebut, kelompok tani yang ia pimpin mampu menciptakan olahan berupa selai nanas “PURI”. Ada juga sari “Nanaskuu” yang dikelola oleh BUMDES Sempu Mandiri.
Program Kampung Makmur merupakan gagasan Petrokimia Gresik perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia untuk mendorong terciptanya ekosistem pertanian.
SVP Mitra Bisnis Petrokimia Gresik, Eko Suroso menyampaikan bahwa, Kabupaten Kediri merupakan sentra penghasil nanas di Jawa Timur. Seiring peningkatan produktivitas, Kampung Makmur juga mendorong kesejahteraan para petani.
“Dalam Kampung Makmur, Petrokimia Gresik membangun ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm. Menggandeng sejumlah stakeholder mulai dari kelompok tani, perbankan, lembaga asuransi, hingga offtaker,” jelas Dwi Satriyo.
Petrokimia Gresik, tambah Dwi, dalam Kampung Makmur ini bekerja sama dengan Kelompok Tani Petung Jaya Tani dengan jumlah anggota mencapai 60 petani. Kampung Makmur ini akan mengelola lahan budidaya nanas seluas 217 Ha. Adapun program Makmur yang dijalankan di Kelompok Tani Petung Jaya Tani terbukti mampu meningkatkan hasil produktivitas tanaman mereka.
Dalam kerja sama ini, Petrokimia Gresik bertugas memberikan jaminan penyediaan pupuk nonsubsidi kepada petani. Selain itu, Petrokimia Gresik juga melakukan kegiatan sosialisasi pemupukan berimbang, kawalan budidaya, pengendalian hama dan penyakit serta uji tanah oleh petugas Mobil Uji Tanah dan Agroman.
Adapun dosis pupuk budidaya nanas Kampung Makmur ini menggunakan pupuk nonsubsidi NPK Phonska Plus sebanyak 150 kg/Ha, Urea 150 Kg/Ha, dan ZA Plus 100 kg/Ha. Penggunaan pupuk ZA Plus sendiri mampu meningkatkan produktivitas dan kualitas nanas yang dibudidayakan.
“Petani dalam budidaya memperoleh rekomendasi pemupukan berimbang, sehingga lebih presisi, efektif dan efisien. Hasilnya pun semakin optimal,” tandasnya.