Surabaya (Jatimsmart.id) – Pemprov Jatim melalui tim Satgas Covid-19 terus memonitor positivity rate di Jatim. Ini penting, karena positivity rate menunjukkan apakah testing di Jatim sudah memenuhi standar dan kasus-kasus yang tersembunyi di masyarakat bisa ditemukan dengan baik.
BACA JUGA:
- PPKM Mikro Diperpanjang, Wakapolda Jatim Minta Masyarakat Tetap Patuhi Prokes
- Wagub Emil Harap Menwa Ikut Tegakkan Prokes di Masyarakat
- Arumi Bachsin Apresiasi Penerapan Prokes di Posyandu Wilayah Kabupaten Kediri
Per minggu ini, berdasarkan aplikasi Bersatu Lawan Covid-19, kasus diperiksa di Jatim dalam satu minggu sudah mencapai 45.045, angka ini sudah di atas standar WHO yakni 1 tes tiap 1000 penduduk per minggu atau setara dengan 40.479 tes PCR/minggu. Dengan demikian, target testing PCR di Jatim sesuai sudah tercapai 111% dari standar WHO.
Sementara itu, dari 45 ribu kasus tersebut ditemukan kasus positif per minggu jumlahnya 2.694, artinya positivity rate sudah mencapai angka 6%. Dan standar dari WHO positivity rate yang ideal adalah 5 persen. Padahal, sebelum pemberlakuan PPKM maupun PPKM Mikro positivity rate di Jatim berada di angka 20%.
“Alhamdulillah per minggu ini, positivity rate di Jatim mencapai 6%. Ini merupakan prestasi dan kerja keras serta kerja sama semua elemen yang sangat baik, karena ini menunjukkan pemerintah terus konsisten meningkatkan testing dan hasilnya dengan jumlah testing yang sesuai standar WHO ini, kasus harian maupun keterisian rumah sakit mulai menurun,” ungkap Khofifah di Gedung Grahadi, Surabaya.
BACA JUGA:
- 2.282 Pensiun Polisi Lintas Angkatan Divaksin
- Cegah Covid, Polresta Sidoarjo Pasang Spanduk Imbauan Prokes
- Pulihkan Ekonomi, Lomba Burung Kicau Piala Kerajaan Kediri Digelar dengan Prokes Ketat
Khofifah menambahkan, penurunan kasus maupun positivity rate tersebut juga diikuti dengan penurunan BOR atau keterisian rumah sakit. Di mana saat ini BOR isolasi sudah turun dari 79% di awal PPKM menjadi 33% untuk isolasi biasa dan ICU dari 72% menjadi 52%. (*)