Kediri (Jatimsmart.id) – Menjelang Pemilihan Bupati Kediri, 9 Desember 2020 besok. Polres Kediri Kota membentuk Tim Khusus Anti Money Politic dan Botoh atau perjudian. Kapolres Kediri Kota menjelaskan, Tim Anti Money Politic dan Anti Botoh ini terdiri dari Satuan Reskrim dan Satuan Intelkam.
“Anggota tim saat ini sudah bekerja dan mereka kita sebar ke seluruh wilayah hukum Polres Kediri Kota, yaitu Kecamatan Mojo, Semen, Banyakan, Grogol, dan Tarokan,” ujar AKBP Miko Indrayana.
BACA JUGA:
- Jelang Pilkada Serentak, Kapolda Jatim Kunjungi Ponpes Lirboyo dan Al Amin Kediri
- Konsolidasi dengan Parpol Pengusung, PDI-Perjuangan Yakin Menangkan Pilkada Blitar
- Lawan Kotak Kosong, Calon Tunggal di Pilkada Kediri Peroleh Posisi Kolom Kiri
Menurut AKBP Miko Indrayana, isu botoh selalu ada dalam setiap penyelenggaraan pilkada. Untuk itu, perlu dilakukan pengawasan khusus dengan membentuk tim khusus yang akan terus memonitor di lapangan.
“Seperti kita ketahui bersama, bahwa di wilayah hukum Polres Kediri Kota terdapat 5 kecamatan di Kabupaten Kediri yaitu Mojo, Semen, Banyakan, Grogol dan Tarokan, yang akan melaksanakan pemungutan suara pada tanggal 9 Desember besok,” ungkap Miko.
Anggota reskrim Polresta Kediri akan bertugas semenjak pergeseran pasukan kemarin Senin (7/12) hingga selesai proses pemilihan suara.
BACA JUGA:
- 11 Penjudi Botoh Pilkades Diamankan, Polisi Sita Uang Taruhan Rp 36 Juta
- Antisipasi Perjudian di Pilkades Serentak, Polres Kediri Bentuk Tim Satgas Anti Botoh
- Polresta Kediri Inisiasi Pembentukan Tim Khusus, Antisipasi Botoh di Pilkades
“Kami akan berstatus siaga dan standby sembari melakukan monitoring jika terjadi adanya laporan tindak pidana perjudian atau botoh,” ucap AKP Verawty.
Dalam pelaksanaan Pilkada Kabupaten Kediri, personel yang dipersiapkan berjumlah 238 orang. Namun, juga akan di-backup oleh 3 peleton pasukan, antara lain dari TNI yang standby di mapolres. Pasukan itu juga standby di zona 1 yaitu di Polsek Semen dan Mojo, kemudian zona 2 di Polsek Grogol, Banyakan, dan Tarokan. (ad)