Nganjuk (Jatimsmart.id) – Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson menginstruksikan jajarannya untuk terus meningkatkan kompetensi dengan berbagi pengetahuan tugas kepolisian lewat program Polisi Belajar. Sesi pembelajaran bisa berlangsung di mana saja dan tidak perlu memakan waktu lama, hanya sekitar 15 sampai 20 menit sebelum melaksanakan tugas harian.
Program Polisi Belajar sendiri bertujuan untuk meningkatkan standar kompetensi seluruh personel Polres Nganjuk dan Polsek jajaran dalam melaksanakan tugas pemolisian untuk bisa melayani masyarakat Nganjuk lebih baik lagi.
Disadari bahwa kuota Dikbangspes dan program pelatihan personel oleh Lemdiklat Polri terbatas untuk dapat meningkatkan kemampuan seluruh anggota Polri sehingga menginisiasi Polres Nganjuk untuk membuat Program Polisi Belajar dengan konsep yang sustainable dan friendly.
“Program Polisi Belajar merupakan inovasi untuk melatih dan meningkatkan kompetensi petugas kepolisian agar dapat menjadi problem solver atas masalah yang dihadapi masyarakat,” kata Kapolres Nganjuk AKBP Boy Jeckson.
Proses belajar melibatkan indoktrinasi nilai-nilai profesionalisme dalam pelaksanaan tugas pemolisian. Harapannya agar nilai tersebut terinternalisasi serta menjadi budaya kerja bagi seluruh personel Polres Nganjuk dan Polsek jajaran.
Lewat Polisi Belajar diharapkan anggota kepolisian di jajaran Polres Nganjuk menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugas karena sudah dibekali ilmu, wawasan, dan kompetensi teknis yang mumpuni.
“Kompetensi dan profesionalisme yang lebih baik akan membuat petugas kepolisian kian maksimal melayani masyarakat,” lanjut Kapolres.
Dalam pelaksanaannya, anggota polisi Polres Nganjuk secara bergiliran mengikuti proses pembelajaran ilmu dasar pada bidang tertentu, terutama yang berhubungan langsung dengan proses pelayanan masyarakat.
Tidak hanya oleh personel Polres Nganjuk, tetapi kegiatan ini juga rutin dilakukan oleh seluruh Polsek jajaran.
Sesi pembelajaran bisa berlangsung di mana saja dan tidak perlu memakan waktu lama, hanya sekitar 15 sampai 20 menit sebelum melaksanakan tugas harian.
Proses belajar melibatkan sesi tanya jawab untuk mendalami materi yang dibagikan oleh pimpinan satuan dengan bahan ajar yang terverifikasi dari Lemdiklat Polri maupun pemateri ahli.
Efektivitas proses belajar dan pemahaman peserta juga terukur lewat tes berkala melalui aplikasi Polisi Belajar.
Menurut AKBP Boy Jeckson program terobosan ini merupakan salah satu cara menjawab besarnya harapan masyarakat terhadap petugas kepolisian, khususnya di wilayah Kabupaten Nganjuk.
“Polri hadir untuk menyelesaikan permasalahan atau problem yang ada di masyarakat. Untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut, dibutuhkan ilmu pengetahuan yang memadai lewat proses belajar dan berlatih, baik formal maupun informal,” terangnya.
Peningkatan kompetensi akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam melaksanakan tugas atau zero mistake. Tugas melayani kepentingan terbaik masyarakat pun bisa berjalan maksimal tanpa keluhan alias zero complaint.
Hal ini menjadi penting karena kesalahan dan keluhan bisa berdampak pada menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
“Bila perubahan merupakan keniscayaan, maka kecerdasan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut dan pendidikan serta pelatihan menjadi urat nadi yang menghidupkan profesionalisme kinerja dalam menghadapi perubahan tersebut,” pungkasnya. (ap/ydk)