Kediri (Jatimsmart.id) – Pertanian organik di Kabupaten Kediri berkembang cukup baik. Sistem ini, mulai digunakan petani di hampir seluruh wilayah di Kabupaten Kediri, termasuk di Kecamatan Semen. Disana, 14 petani menggeluti sistem pertanian modern yang lebih menguntungkan tersebut, di lahan seluas 8 hektare.
Selain bermanfaat secara kesehatan, Taji seorang petani organik asal Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri mengatakan, sistem pertanian ini lebih menguntungkan secara ekonomi. Jika dibandingkan dengan pertanian konvensional.
Selain itu, hasil dari pertanian ini lebih awet dan tidak mudah busuk. Salah satu yang ia hasilkan yakni buah tomat. Tomat dari pertanian organik bisa bertahan sekitar 1 bulan. “Padi organik juga ketika dimasak, bisa bertahan seharian penuh tanpa dipanaskan lagi,” katanya.
Dimusim penghujan seperti saat ini rata-rata mereka menanam padi serta sayuran berjenis sawi, brokoli, tomat, kacang serta buncis .
Untuk perlakuan kepada pertanian organik tidak jauh beda dengan pertanian pada umumnya. Hanya yang harus diutamakan adalah soal perawatan. Untuk pupuk, petani menggunakan hasil dari sisa-sisa tanaman yang telah mati serta dari limbah peternakan. “Untuk hamanya, kita pakai pestisida nabati jenis lekani dan metarisium yang didapat dari agen hayati dari Pemerintah Kabupaten Kediri,” imbuhnya.
Saat ini untuk membantu petani memasarkan hasil pertanian organik, Pemerintah Kabupaten Kediri membuat Serambi Tani sebagai lokasi atau sentra hasil pertanian organik.
Sebelumnya, dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2019 KPRI Canda Bhirawa Pemerintah Kabupaten Kediri, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno, juga mendorong pemasaran produk pertanian organik melalui koperasi. Masyarakat juga diharapkan turut serta menyukseskan pertanian organik di Kabupaten Kediri ini.
“Ada beras organik, ada juga beras konversi atau semi organik yang lebih murah. Disini pemakaian pupuk kimia sudah dikurangi dan ketika seleb tidak memakai pemutih. Jadi beras ini lebih sehat dibandingkan beras biasa. Mungkin ini juga bisa diperjualbelikan di KPRI Canda Bhirawa,” pesan Bupati. (ad/adv/kominfo)