Kediri (Jatimsmart.id) – Manajemen Persik Kediri terus mengusahakan untuk timnya tak menjadi tim musafir dalam mengarungi kompetisi Liga 1 2020 nanti. Saat ini, sejumlah perbaikan tengah dikebut, terutama untuk poin-poin penting sesuai spesifikasi yang diminta oleh PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi.
Di waktu yang semakin mepet ini, Bench atau tempat duduk pemain, lampu serta penggantian score board manual ke digital menjadi fokus Macan Putih. Sembari, terus berkoordinasi dengan PT. LIB.
“Bench pemain sudah dirakit, fabrikasi lampu Insya Allah minggu depan. Kemarin kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak PSSI untuk verifikasi itu, menjelaskan kondisi di lapangan bagaimana. Kami usahakan tidak ada musafir,” kata Abdul Hakim Bafagih, Ceo Persik Kediri, usai penandatanganan kontrak Ante Bakmaz, Sabtu (8/2).
Untuk itu, Hakim Bafagih membantah keras, jika timnya dianggap tak bergerak dalam verifikasi ini. Pihaknya pun optimis Persik tak akan melakoni laga kandang di luar Brawijaya di Liga 1 2020 nanti.
“Di luaran ada rumor manajemen tidak bergerak melakukan verifikasi stadion, itu kliru betul. Karena teman-teman di Kediri sudah bergerak. Saya di Jakarta sudah bergerak,” tegasnya.
lebih lanjut, perbaikan ini menurut Hakim dilakukan oleh manajemen Persik Kediri secara pribadi melalui dukungan dana sponsor. Bukan dari Pemerintah Kota Kediri, sebagai pemilik penuh stadion.
Namun untuk lampu, Hakim tak yakin ini bisa selesai pada, 6 Maret 2020 saat Persik Kediri menggelar laga kandang pertama mereka melawan Bhayangkara FC. Namun demikian, pihaknya akan mengajukan banding ke PSSI dan memastikan pertandingan yang berlangsung sore nanti, bakal digelar di Brawijaya.
“Kalau lampu belum bisa, makanya kalau ternyata mainnya harus sore, kan bisa, kita bakal ngajukan banding. Syarat lampu kan kalau main malam. Tapi kalau mainnya sore, selama kami sudah melakukan perbaikan akan kami ajukan banding ke PSSI,” pungkasnya. (ydk/jek)