Jakarta (Jatimsmart.id) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bekerja sama dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FKPPPK) untuk menyelenggarakan acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) secara virtual.
BACA JUGA:
- Jawa Timur Jadi Pilot Project Lembaga Keuangan Desa BUMDesMa Nasional
- Kota Kediri Deflasi 0,08 Persen, Tertinggi di Jawa Timur
- Presiden Jokowi Resmi Memberlakukan PPKM Level 4, Pemerintah Kota Kediri Jalankan Instruksi
Pelaksanaan Like It merupakan salah satu upaya bersama untuk meningkatkan literasi keuangan kepada generasi muda dan masyarakat dalam rangka memperbesar basis investor ritel serta mengembangkan sektor keuangan di Indonesia.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan inklusi keuangan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi melalui distribusi pendapatan yang lebih merata, penurunan kemiskinan dan stabilitas sektor keuangan.
Untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif, sangat diperlukan peningkatan literasi keuangan di masyarakat. Upaya meningkatkan tingkat literasi keuangan bukan menjadi tugas satu atau dua pihak saja. Hal ini merupakan tugas semua otoritas, dan perlu melibatkan semua stakeholders, termasuk generasi muda dan masyarakat.
Sri Mulyani Indrawati juga mengungkapkan, salah satu yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan untuk melakukan edukasi dan sekaligus memberikan pilihan instrument investasi bagi masyarakat adalah menerbitkan Surat Berharga Negara dalam bentuk ritel (SBN Ritel).
“SBN Ritel ini selalu kita pasarkan dan saya minta kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko terus melakukan edukasi publik. Dan Alhamdulillah saya lihat kemajuanya sangat baik. Basis investor kita terus meluas,” terangnya.
BACA JUGA:
- Pemerintah Tingkatkan Anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
- Wisata Bendung Gerak Waru Turi Kembali Dibuka, Perekonomian Warga Ikut Meningkat
- Dukung Percepatan Ekonomi Nasional, Pemprov Jatim Gencarakan Misi Dagang dan Investasi
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menempatkan dananya di instrumen investasi yang aman tercermin dari meningkatnya penjualan SBN ritel di masa pandemi.
Menkeu juga menyampaikan, kemudahan untuk melakukan pemesanan secara online membuat masyarakat menjadikan SBN ritel sebagai pilihan investasi yang utama di saat masih terbatasnya mobilitas masyarakat. (*)