Surabaya (Jatimsmart.id) – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak berharap tingkat literasi masyarakat Jawa Timur terus meningkat ke depannya. Melek literasi ini bukan sekedar membuat masyarakat melek aksara yang mampu baca tulis. Tetapi lebih jauh lagi masyarakat mampu memahami informasi yang dibaca tersebut.
“Bahwa literasi ini adalah tujuan akhir melek aksara. Untuk mencapai melek literasi ini kita bisa menggunakan berbagai upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Bagaimana kemudian dari informasi yang dibaca ini bisa menjadi sesuatu yang dipahami dan berguna bagi masyarakat,” katanya .
Menurutnya, dari jumlah penduduk Jatim yang hampir 40 juta orang, angka melek huruf di sebagian besar kelas usia telah mencapai 99 persen lebih. Namun pada kelas usia di atas 50 tahun masih menunjukkan prosentase 79,56%. Meskipun kecil, namun angka buta huruf di kelas usia ini perlu menjadi perhatian.
BACA JUGA:
- Khofifah Ingatkan Pentingnya Literasi Digital dan Media Bagi Masyarakat
- Guru Ekonomi SLTA Ikuti Literasi Perencanaan Keuangan
- Dirikan Perpustakaan Desa, Universitas Airlangga Harap Dapat Tingkatkan Perekonomian
Apalagi, lanjutnya, dengan berkembangnya gadget, melek literasi ini bukan sekedar bisa membaca melalui gadget, namun mampu memahami sesuatu yang dibaca sehingga kemampuan nalarnya meningkat.
Untuk itu, tantangan inilah yang harus diantisipasi dengan berbagai upaya meningkatkan literasi masyarakat. Sehingga ke depannya juga mampu diintegrasikan untuk memberdayakan masyarakat menjadi lebih sejahtera serta mampu membangun karakter bangsa.
“Mudah-mudahan kita bisa mewujudkan melek literasi yang pada akhirnya mampu membuat Jawa Timur bisa terus maju dan bahkan meningkat sebagai lokomotif kemajuan yang bukan hanya kemajuan ekonomi yang sesaat, tetapi berkelanjutan,” katanya.
BACA JUGA:
- Wagub Emil Apresiasi BUMDes Award 2020 Inisiasi PKKPBI-ITS
- Wagub Emil Ajak Bank Jatim Dorong Sektor Pariwisata di Jatim
- Wagub Emil: Pentingnya Pemahaman Masyarakat Terkait Perlindungan Konsumen
Menurutnya, salah satu kegiatan sederhana dan menyenangkan yang bisa dilakukan bersama anak adalah mendongeng dan membacakan cerita. Suasana yang dibangun saat orang tua bercerita dan waktu yang dihabiskan bersama saat bercerita, sangat banyak manfaatnya.
Kondisi pandemi saat ini, lanjutnya, harus dijadikan sebagai momen kembalinya prinsip pendidikan yang sebenarnya. Dimana pendidik utama bagi anak-anak adalah ayah bunda. Situasi di rumah saja justru bisa menjadi saat melekatkan kembali hubungan emosional orang tua dengan anaknya. (*)