Malang (Jatimsmart.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak semua umat lintas agama untuk terus menjaga keberagaman (pluralisme) sebagai social capital dalam bingkai persatuan diantara umat beragama lainnya di Jatim dan Indonesia pada umumnya.
BACA JUGA:
- Sasar Tokoh Agama, Polres Tulungagung Gelar Vaksinasi Massal
- Menjaga dan Memelihara Keberagaman, Kapolda Jatim Bersama PW Muhammadiyah Siap Dukung Pemerintah
- Forkopimda Dampingi Menkopolhukam RI Silaturahmi Dengan Tokoh Lintas Agama Di Jatim
Menurutnya, menjaga dan saling menghormati perbedaan menjadi salah satu cara dalam mencegah terjadinya perpecahan yang dapat mengganggu persaudaraan dan persatuan antar berbagai agama, suku, ras, dan budaya yang ada di Indonesia.
“Sudah selayaknya para pemimpin mengupayakan persatuan atas berbagai perbedaan. Mulai perbedaan cara pandang, strata sosial ekonomi, agama, suku, ras, tradisi, budaya serta antar golongan. Ini semua harus kita jaga sebagai pilar menjaga keutuhan NKRI serta mewujudkan suasana damai penuh ketenangan, kerukunan serta untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Tanpa ketenangan dan kerukunan , sektor kehidupan lain sulit berjalan dengan baik dan produktif,” ungkap Khofifah saat menghadiri Napak Tilas Persaudaraan Sejati dan Penyerahan Bantuan Alat Musik di Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Malang.
Gubernur Khofifah mengharapkan kehadirannya di GKJW Malang dalam acara Napak Tilas Persaudaraan Sejati ini dapat memiliki resonansi kuat seiring dengan gagasan besar yang telah diletakkan oleh Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
BACA JUGA:
- Pemkot Kediri Gelar Vaksinasi Dosis Kedua Bagi ASN, Jurnalis dan Tokoh Agama
- Peringati Hari Bahasa Ibu Internasional, Gubernur Khofifah: Syukuri Keragaman Bahasa
- Forkopimda, Nakes dan Tokoh Agama Jadi Penerima Vaksin Covid-19 Pertama di Kabupaten Kediri
Dialog lintas agama, menurut Khofifah, menjadi bagian penting untuk menemu kenali ekosistem yang satu dengan yang lainnya dengan saling memahami, saling menghormati dan saling mempercayai. Maka, pertemuan pemikiran, pertemuan dalam program menjadi bagian penting untuk mempertemukan banyak sektor kehidupan sosial keagamaan lainnya. (*)