Kediri (Jatimsmart.id) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri kembali lakukan dropping enam ton minyak goreng curah di Pasar Pahing Kota Kediri. Hal tersebut dilakukan guna mencukupi permintaan pasar tradisional dan memastikan ketersediaan pasokan minyak goreng aman.
Menurut keterangan Tanto Wijohari, untuk bisa mendapatkan minyak goreng curah, pedagang pasar wajib mengakses aplikasi Sistem Informasi Minyak Goreng Curah (SIMIRAH).
“Kami akan menggunakan aplikasi digital SIMIRAH yang dapat melacak aliran minyak goreng curah sejak kami distribusikan ini sampai ke tangan pembeli,” jelas Tanto Wijohari, Kepala Disperdagin Kota Kediri. Menurutnya ini merupakan langkah antisipatif menghadapi kenaikan permintaan jelang lebaran.
Kegiatan ini terselenggara melalui kerjasama Disperdagin Kota Kediri dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) Cabang Madiun selaku distributor minyak goreng curah. Ini merupakan kali ketiga setelah dropping pertama pada tanggal 9 Maret dan 22 April silam.
“Sasaran dropping minyak curah subsidi ini adalah para pedagang yang sehari-hari menjual minyak goreng curah di Pasar Pahing dan Pasar Bandar,” kata Tanto.
Berdasarkan Permendag No. 11 Tahun 2022 tentang penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah, pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng curah kepada masyarakat sebesar Rp15.500 per kg. Sedangkan pedagang dapat memperoleh minyak goreng curah dengan harga Rp14.390 per kg.
“Dalam sistem distribusi minyak goreng hari ini kami bagi ada sepuluh kelompok. Masing-masih kelompok jatahnya 600 kg minyak goreng curah. Nanti koordinator kelompok bisa membagi ke anggota kelompoknya dalam hal ini pedagang minyak goreng curah di Pasar Pahing dan Pasar Bandar, terang Tanto.
Jelang hari raya Idul Fitri, pihaknya memastikan ketersediaan pasokan minyak goreng curah di Kota Kediri cukup dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
“Pemkot Kediri sudah melakukan percepatan distribusi minyak goreng curah ke beberapa pasar tradisional sebanyak 6.000 kg. Hari ini jadwalnya di Pasar Pahing, jadi kami pastikan masyarakat Kota Kediri tidak kekurangan minyak goreng lagi,” jelas Tanto.
Dalam kesempatan yang sama, Yatimah, salah satu pedagang minyak goreng curah di Pasar Pahing Kota Kediri, mengatakan bahwa permintaan minyak goreng di masyarakat masih cukup tinggi akan tetapi diimbangi dengan kemudahan yang diberikan pemerintah dalam penyediaan pasokan di pasaran.
“Alhamdulillah sekarang pembeli kalau mau beli sudah tidak antre panjang seperti dulu,” ujar Yatimah.
Dirinya berharap agar isu kelangkaan komoditas minyak goreng semakin membaik sehingga masyarakat, khususnya pedagang gorengan semakin mudah mendapatkan minyak goreng.
“Saya berharap semoga minyak tidak langka lagi, tidak mahal lagi, supaya masyarakat tenang,” pungkasnya. (ydk/jek)