Kediri – Dilaporkan hilang sejak Rabu (20/02/2019) kemarin, hingga kini Samsul Arifin, yang diduga tenggelam di sungai Brantas Dusun Banjardowo Desa Mekikis Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri belum ditemukan. Korban diyakini tenggelam dan hanyut, karena ditemukannya baju dan sandal korban disekitar lokasi.
Pencarian oleh tim gabungan masih terus dilanjutkan, dengan radius yang terus diperluas.
Hari ini, Jumat (22/02/2019), menurut Randy Agatha, Kepala BPBD Kabupaten Kediri pencarian dilakukan dengan menggunakan 5 perahu mopel milik Basarnas, BPBD Nganjuk, Jombang serta SAR MTA Ngawi.
Pencarian korban dibagi menjadi 3 titik pencarian, diantaranya, dari bawah jembatan Mengkreng mengarah ke TKM oleh mopel BPBD Nganjuk dengan melakukan penyisiran dan manuver sejauh 2 Km.
“kita bolak-balik sampai 8 kali, menemukan bau bangkai dan dilakukan pendekatan ternyata hanya bangkai ayam,” katanya.
Titik kedua, Dari bawah rel kereta api Mengkreng menuju Dam Klaci Desa Bandar Kedungmulyo, dengan penyisiran kanan dan kiri sungai yang dilakukan hingga 2 kali, namun belum juga menemukan titik terang.
Sementara titik ketiga, dari Dam Klaci ke arah Dam Ploso dilakukan oleh mopel BPBD Jombang dengan melakukan penyisiran dari kedua model sejauh 13 Km.
Upaya tindakan pencarian korban dilakukan sejauh 23 Km.
“kita juga lakukan upaya penyisiran tim darat. Saat menyisir di bawah rel kereta api jalur kertosono ada bau dan dikira adalah korban dan segera dilakukan pencarian ternyata bangkai babi,” imbuhnya.
Pencarian kemudian dihentikan pada pukul 17.00 Wib dan dilanjutkan esok hari.
Sementara itu, yang terlibat dalam pencarian ini adalah, Basarnas 6 anggota, BPBD Kabupaten Kediri 2 anggota, BPBD Nganjuk 6 anggota, BPBD jombang 9 anggota, SAR MTA 9 anggota, SAR Penanggungan 2 anggota, Singowande 8 anggota, Senopati 10 anggota, RAPI Kediri 12 anggota. (ydk/sam)
Baca Juga :