Pasuruan (Jatimsmart.id) – Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) atau yang populer dengan sebutan operasi pasar gencar dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pasuruan bersama Bulog Sub Divre Malang.
Seperti yang terlihat di Pasar Grati dan Pasar Pasrepan, Rabu (27/09/2023), para pedagang beras tampak mengantre untuk bisa membeli beras medium dalam kemasan 5 kg.
Pj Bupati Pasuruan, Adriyanto, meyakinkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu panik. Sebab Buloq memiliki stok yang sangat aman untuk kebutuhan stabilisasi harga beras sepanjang tahun.
“Kami minta untuk masyarakat tidak panik. Karena pemerintah akan terus hadir untuk membantu menstabilkan harga beras sampai betul-betul aman,” tegasnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Diana Lukita Rahayu, menjelaskan, operasi pasar dilaksanakan selama dua tahap. Tahap pertama sudah dilaksanakan mulai 11-14 September dengan target sasaran 8 pasar, yakni Pasar Bangil, Gempol, Pandaan, Sukorejo, Ngempit, Purwosari, Nguling dan Winongan. Sedangkan Tahap kedua digelar mulai 25-27 September 2023 dengan sasaran pasar Wonorejo, Prigen, Warungdowo, Gondangwetan, Grati dan Pasar Pasrepan.
Dalam operasi pasar ini, setiap 5 kg beras dijual dengan harga Rp 51.000, dan para pedagang tersebut boleh menjualnya kembali dengan HET (harga eceran tertinggi) per kilogramnya Rp 10.900.
“Kalau dibagi untuk per kilogramnya, maka harga beras medium ini Rp 10.200. Tapi dari pemerintah, pedagang boleh menjualnya maksimal HET Rp 10.900 per kg,” katanya.
Selama operasi pasar, total sebanyak 56 ton beras medium yang didistribusikan. Dari jumlah tersebut, 32 ton beras dibagi pada operasi pasar tahap pertama, dan 24 ton lainnya pada tahap kedua. (red/kjt)