Mojokerto (Jatimsmart.id) – Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto menggelar pelatihan peningkatan kapasitas bagi Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Mojokerto.
Pelaksanaan pelatihan berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Kabupaten Mojokerto, pada Rabu, (30/8/2023). Diikuti sedikitnya 302 peserta yang meliputi Ketua, sekretaris, dan Pokja II tingkat Desa se-kabupaten Mojokerto.
Kegiatan ini mengusung tema ‘gerakan literasi dan peningkatan mendongeng dalam pelaksanaan program Gerakan Keluarga Indonesia dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pengelolaan Ekonomi (Gelari Pelangi). Maka, diharapkan TP PKK Kabupaten Mojokerto khususnya Pokja II dapat ikut berpartisipasi dalam pengolahan pembangunan bangsa Indonesia yang sesuai dengan peran dan kapasitas masing-masing. Selain itu, dapat ikut andil dalam menjaga dan merawat situasi yang kondusif di dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar.
Pada pembinaan kali ini, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati berkesempatan menjadi pemateri yang menjelaskan pentingnya suatu literasi digital pada dunia maya. Bupati Ikfina mengungkapkan, saat ini sudah masuk pada era Society 5.0, masyarakat dalam kecakapan menggunakan internet dan media digital, bukan hanya sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi, akan tetapi masyarakat juga harus mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
“Bagaimana kita punya etika, kita punya budaya, dan kita harus hati-hati karena ada peraturan-peraturan yang terikat yang semua ini harus kita tahu. Selain itu, pengetahuan-pengetahuan dan keterampilan-keterampilan harus kita miliki dalam kita ini masuk dan kemudian berselancar di dunia maya. Jadi yang digaris bawahi, bagaimana bisa mengoperasikan tetapi juga bagaimana bermedia digital dengan penuh tanggung jawab,” jelasnya melalui rilis Humas Pemkab Mojokerto (31/8/2023).
Bupati Ikfina menjelaskan, terdapat empat kompetensi digital literasi yang harus dipahami, yakni digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Terkait digital culture di Indonesia, menurut Kominfo Siberkreasi & Deloitte tahun 2020 dijelaskan, pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.
“Itu digital culture, budayanya Indonesia, itu tetap harus muncul ketika kita berada di dunia maya, dan kemudian digital ethics Ini hubungannya dengan etika adab kesopanan,” terangnya.
Selain itu, lemahnya dalam budaya digital di era digital saat ini, Bupati Ikfina mengatakan, dapat menyebabkan seseorang mudah melakukan pelanggaran terhadap hak digital warga seperti ujaran kebencian, perundungan, menyebarkan hoaks, perang meme, dan black campaign.
“Jadi Anda semuanya harus paham betul kalau kita melihat berita di dunia maya, sebelum kita mempercayai berita tersebut, kita harus tahu dulu siapa yang bikin, apakah ini konten yang resmi dan konten yang bisa dipertanggungjawabkan. Kalau kemudian tidak bisa dipertanggungjawabkan jangan percaya dan kemudian dapat berita langsung dishare,” jelasnya.
Bupati Mojokerto berharap, dengan dilaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas pada TP PKK tingkat Desa se-kabupaten Mojokerto, dapat meningkatkan kemampuan dalam menggunakan media digital, sehingga para peserta akan memahami dalam menggunakan media digital, tidak lepas dari peraturan perundang-undangan yang mengatur masyarakat didalam dunia maya.
“Kita itu punya kewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan kita dalam hal digital literasi yang terkait dengan dunia digital, karena kita semuanya sudah menjadi bagian dari dunia maya. jadi wajib hukumnya kita selalu mengasah, meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan kita. supaya kita bisa menjadi warga digital yang bertanggung jawab,” pungkasnya.
Turut hadir Kepala DPMD Kabupaten Mojokerto, Yudha Akbar Prabowo, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto, Shofiya Hanak Al Barra, dan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto. (red/kjt)