Bojonegoro (Jatimsmart.id) – Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, menegaskan akan terus berusaha mewujudkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro. Tak hanya itu, Bupati juga mengajak masyarakat bersyukur kepada Allah SWT dalam capaian pembangunan melalui 17 program prioritas. Karena banyak program yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat. Salah satunya program Pemkab Bojonegoro menaikkan insentif RT/RW sebanyak 100 persen.
“Pemkab Bojonegoro juga memberikan perhatian khusus kepada masyarakat yang mengalami kondisi kekurangan diantaranya melalui program Rantang Kasih Moe yang dilaksanakan setiap hari Jumat sebagai wujud peningkatan gizi para lansia di Bojonegoro yang dimulai sejak tahun 2020,” ucap Bupati Anna Mu’awanah, usai melaksanakan sholat Idul Adha di Masjid Agung Darussalam, Kamis(29/6/2023).
Bupati Anna juga mengatakan tentang program santunan duka yang menjadi salah satu program prioritas Pemkab Bojonegoro. Yakni menyalurkan bantuan uang tunai kepada ahli waris atau keluarga yang tidak mampu. Harapannya program ini dapat meringankan beban keluarga.
Selain itu, untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, Pemkab juga mengintervensi melalui program beasiswa di jenjang pendidikan mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
“Tahun 2023 ini dikenal dengan beasiswa 10 sarjana satu desa, selain itu juga terdapat program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk para kepala desa, anggota BPD, pendamping desa, dan perangkat desa untuk memperkuat SDM di pemerintahan desa sebagai jalan peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.
Bupati melanjutkan bahwa tahun 2024 -2026, Pemkab juga sudah menyusun perencanaan daerah yaitu merencanakan 7 program antara lain, percepatan dan pemerataan pembangunan desa dan kota, implementasi percepatan SPBE untuk pelayanan cepat dan tepat, penguatan ketahanan pangan ditandai dengan persiapan berupa aktivasi Waduk Gongseng di wilayah Bojonegoro bagian tengah. Selain itu juga realisasi pembangunan Bendungan Karangnongko yang akan mewakili wilayah bagian barat serta persiapan Bendungan Pejok wilayah timur. Sehingga hal tersebut memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Bojonegoro.
“Pemkab Bojonegoro juga terus berupaya meningkatkan kualitas SDM seperti pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan penurunan angka stunting. Di mana penurunan angka stunting di Bojonegoro sebanyak 1,10 persen. Bahkan angka kemiskinan ekstrem di Bojonegoro mengalami penurunan tertinggi skala nasional yaitu sebanyak 0,3 persen. Penurunan tersebut lebih tinggi dibandingkan penurunan angka kemiskinan ekstrem nasional yaitu 0,1 persen,” jelasnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bojonegoro ini juga menyampaikan bahwa Pemkab akan terus berkomitmen bersama masyarakat dan seluruh kompenen untuk mewujudkan Bojonegoro lebih maju, selaras dengan visi misi sejak tahun 2018. Yakni menjadikan Bojonegoro sebagai sumber ekonomi kerakyatan dan sosial, budaya lokal untuk mewujudkan masyarakat yang beriman, sejahtera dan berdaya saing. (red/kjt)