Jakarta (Jatimsmart.id) – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan sebanyak 27 kabupaten atau kota di Jawa dan Bali masih berwarna hitam di hari kelima penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurutnya, Jawa Timur (Jatim) dan Bali masih perlu mendapatkan perhatian lebih ketat, meski jumlah kabupaten atau kota yang berwarna hitam di Jawa dan Bali telah turun dari sebelumnya yang berjumlah 35.
BACA JUGA:
- Mobilitas Tinggi, Pemkab Mojokerto Perketat PPKM Darurat
- Daerah Luar Jawa dan Bali Ikut Laksanakan PPKM Darurat
- Google Maps Suguhkan Fitur Titik Penyekatan Jalan di Era PPKM Darurat
“Sampai 6 Juli, kita lihat kabupaten atau kota yang berwarna hitam masih banyak di Jatim dan Bali. Penurunan mobilitasnya belum signifikan. Ini perlu mendapatkan perhatian lebih ketat, kuncinya pengetatan,” kata Luhut saat rapat koordinasi implementasi PPKM darurat di Jatim dan Bali secara daring, Rabu (7/7).
Dalam paparannya, Luhut menjelaskan dibutuhkan penurunan mobilitas minimal 30 persen untuk menurunkan kenaikan kasus.
Sementara di Jatim, menurutnya, penurunan mobilitas meningkat dengan yang terendah tercatat terjadi di Mojokerto, Jember, Banyuwangi, Nganjuk, dan Kota Pasuruan. Luhut melanjutkan, peningkatan penurunan mobilitas di Jatim juga terjadi pada semua kabupaten kota, kecuali Sampang, Pamekasan, dan Kota Batu. Ia juga menilai, upaya penurunan mobilitas perlu difokuskan pada aktivitas masyarakat di malam hari.
Selain itu juga perlu adanya penertiban yang tegas dari aparat terkait disiplin penggunaan masker yang rendah dan aktivitas di malam hari di Bali yang dilakukan oleh wisatawan. Luhut pun meminta pemerintah daerah bersama TNI dan Polri menekan pergerakan masyarakat dan menegakan kedisiplinan protokol kesehatan.
BACA JUGA:
- Lancarkan PPKM Darurat, Menhub Terbitkan Sejumlah Syarat Untuk Pelaku Perjalanan
- Resmi Pelaksanaan PPKM Darurat, Dishub Kota Kediri Sekat Sejumlah Titik
- Tak Sama, Ini Dia Perbedaan PPKM Darurat dan PPKM Mikro
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melaporkan beberapa langkah sudah pihaknya lakukan sejak penerapan PPKM Darurat. Namun, ia mengaku, tren kasus Covid-19 di Jatim masih mengalami kenaikan, bahkan sempat menyentuh penambahan 1.808 kasus. (*)