Kediri – Kecintaan terhadap bidang Hukum Pertanahan, membuat Dr. H. Habib, SH, M.Hum atau yang karib disapa Habib ini, paham betul terkait persoalan-persoalan agraria. Inilah yang kemudian membuat dirinya lebih dikenal oleh masyarakat sebagai Notaris atau PPAT senior di wilayah Kediri Raya. Hampir segala jenis permasalahan pertanahan diselesaikannya melalui kantor Notaris Habib yang terletak di jalan Soekarno Hatta – Kabupaten Kediri ini.
Saat ini, menurutnya masih banyak persoalan agaria yang memerlukan penanganan khusus, meski pria kelahiran Tulungagung 58 tahun silam ini mengakui Program Nasional terkait pertanahan dan sertifikasi yang dilakukan oleh pemerintah sudah cukup baik. Hanya sedikit perlu adanya pengembangan terkait penyelesaian permasalahan ini.
Berangkat dari pemikiran itu, doktor lulusan Universitas Airlangga untuk jurusan keahlian Hukum Pertanahan ini kini mantap kembali terjun ke dunia politik. Sempat mencoba peruntungan di tahun 2014 dengan menjadi calon anggota legislatif (Caleg) untuk DPR RI melalui Partai Demokrat. Kini di tahun politik 2019 ini Habib mencoba kendaraan politik lain, yakni Partai Persatuan Pembangunan. Berada di Nomor 4, Ia akan bertarung untuk kursi Parlemen dari daerah pemilihan (Dapil) Jawa Timur 6.
Ditemui Jatimsmart.id bersama tim “Lebih Dekat” KSTV di Kantornya, kemarin, Habib mengungkapkan program yang akan diusungnya nanti, yakni “Revolusi Agraria” sebagai bentuk kepeduliannya terhadap persoalan-persoalan pertanahan. “Harapannya tentu saja permasalahan agaria yang menjadi konsumsi lokal ini dapat di fasilitasi ketika saya mampu menjadi Anggota DPR RI,” kata putra pasangan dari H. Abdul Latif dan ibu Hj. Aminatus Sa’diyah ini.
“Walaupun program ini juga nantinya mampu menjadi program andalan di seluruh wilayah Indonesia kelak,” selorohnya.
Program Revolusi Agraria yang menjadi jargonnya selama kampanye di wilayah Dapil Jatim 6 ini diharapkan mampu memberikan harapan baru bagi masyarakat Kediri, Blitar Dan Tulungagung. Sebab, jika putra daerah asli yang berada di DPR RI nantinya, persoalan daerah akan bisa ditangani dengan cepat karena faktor kedekatan dan pengetahuan tentang daerah tersebut.
Aktif di organisasi kemahasiswaan dan senat sejak kuliah menjadikan seorang Habib hingga saat ini masih aktif dibeberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mulai dari Lembaga Perlindungan Pasien dan Konsumen Indonesia yang berkedudukan di Jawa Timur. Sampai menjadi direktur eksekutif Indonesia Agrarian Watch yang berkedudukan di Jakarta. Selain pada bidang yang ia geluti sejak tahun 1996 ini, Habib juga tercatat sebagai dosen dibeberapa sekolah tinggi dan universitas di wilayah Kediri dan sekitarnya. (jek/ydk)
Baca Juga :