Lamongan (Jatimsmart.id) – Banyaknya objek wisata yang ada di Indonesia memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Tidak hanya di kota – kota besar, di daerah – daerah yang belum maju pun menyimpan pesona wisata yang patut dilestarikan dan disebar luaskan.
Nama pantai ini terbilang cukup unik, bermula dari sampah – sampah yang berserakan hingga membuat kumuh dan kotor. Apalagi banyak ditemukannya kutang (bra) nyangkut di mangrove, bahkan ada yang berserakan di pinggir pantai. Akhirnya pantai yang berlokasi di Dukuh Kentong, Desa Labuhan, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan ini pun diberi nama sebagai Pantai Kutang.
Pantai ini memang memiliki nama yang unik dan tidak biasa. Nama kutang sendiri memiliki makna yang sama yaitu jenis pakaian dalam Wanita. Kata tersebut merupakan nama lain dari bra atau sama juga artinya dengan bh atau breast hidden dalam singkatan Bahasa Inggris.
“Dulunya pantai ini banyak sekali ditemukan kutang (bra) yang berserakan bersama sampah – sampah lainnya sehingga warga menamakan pantai ini sebagai Pantai Kutang,” kata Ronal Aziz.
Pantai yang berlokasi di perairan laut pantai utara (Pantura) Jawa ini tergolong masih baru, dan bisa juga dikatakan masih alami. Pantai ini juga belum banyak diketahui masyarakat sehingga membuat Pantai Kutang terlihat bersih, air laut masih berombak dengan bersih serta tidak ada sampah yang berserakan dan menggenang di sekitar pantai.
Pantai Kutang juga memiliki banyak keistimewaan. Mulai dari beberapa spot menarik untuk berswafoto, birunya air laut, hamparan pasir putih dan jejeran pohon mangrove semakin menambah indahnya pantai ini. Ada juga ayunan pohon, gazebo dan yang menarik perhatian wisatawan adalah jembatan Panjang yang menjorok ke laut.
“Jembatan yang memiliki panjang sekitar 400an meter ini menjadi salah satu spot foto paling favorit dari semua tempat yang ada di Pantai Kutang,” ungkapnya.
Dari pinggir pantai, pengunjung juga disuguhkan penampakan batu – batu karang yang ditumbuhi lumut hijau dan pemandangan laut lepas. Dengan suguhan alam yang luar biasa dan murah meriah tersebut. Sejumlah fasilitas seperti musola dan toilet umum juga sudah tersedia di tempat wisata yang berjarak sekitar 60 km dari pusat kota Lamongan ini. (lik)