Pacitan – Setelah melihat lokasi bencana, Pakde Karwo berkesempatan memberikan santunan uang duka kepada keluarga korban masing-masing sebesar Rp. 5 juta. Adapaun korban bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pacitan sebanyak empat orang. Keempat korban tersebut diantaranya Bapak Misgiman (62), Ibu Sogirah (72), Ibu Bogiyem (72), dan Ibu Katinem (58), yang kesemuanya merupakan warga Dusun Jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan.
Kepala BPBD Prov. Jatim, Subhan Wahyudiono, ST, MM menjelaskan, keempat korban bencana tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pacitan tersebut merupakan korban di satu dusun dari empat dusun yang terkena dampak banjir dan tanah longsor.
Keempat wilayah tersebut diantaranya Dusun Jelok (Desa Kayen), Dusun Wetih (Desa Purwoasri), Dusun Krajan (Desa Simoboyo), serta Dusun Jambu (Desa Sidomulyo). Akibat kejadian tersebut, empat warga dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun longsor dan sudah ditemukan kembali. Dari kejadian tersebut, setidaknya terdapat 236 jiwa yang mengungsi, dan dinyatakan sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.
Untuk mengatasi bencana tersebut, pihaknya menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TCR) bersama BPBD Prov. Jatim melakukan langkah evakuasi dan pembersihan lingkungan. Salah satunya melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Pacitan. BPBD Prov. Jatim menerjunkan 15 personil tergabung dalam Tim Reaksi Cepat (TRC) Prov. Jatim. Mereka menyiapkan 1 pick up, 1 truk bantuan berupa glangsing (2000 lembar), bahan permasakan, sembako, baju layak pakai, serta alat kebersihan. Untuk penanganan daruratnya, BPBD Kabupaten Pacitan ditunjuk menjadi komando dibantu tim dari Babinsa, Babikamtibmas, Tagana, Dinkes, Dinsos, Banser, serta Tim SAR.
Sementara menanggapi rencana bantuan pembangunan rumah warga akibat tertimbun tanah longsor, Subhan Wahyudiono menjelaskan, kalau rencana tersebut akan dikerjakan dengan melibatkan pihak Kodim dan Polres setempat. Sedang anggarannya berasal dari Pemrov. Jatim.
Namun, sebelum dilakukan pembangunan, pihaknya akan melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan Kepala Desa setempat dan Bupati Pacitan. Karena, menurut Subhan, lokasi rumah warga yang tertimbun longsor berada di atas gunung dan rawan terjadinya longsor.
“Kami masih menunggu keputusan pak bupati, apakah lokasinya tetap berada disitu ataukah dipindah. Karena lokasi rumah warga tersebut rawan longsor. Jadi kami masih menunggu keputusan bupati,” terangnya. (Ist/jek)