Kediri (Jatimsmart.id) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Sosial terus berupaya menjamin kesejahteraan sosial warga di Kota Kediri tanpa terkecuali. Tidak hanya memberikan bantuan, melainkan juga memberikan stimulus supaya mereka dapat mandiri. Selasa sore (12/4) Dinsos memberikan bimbingan fisik, mental, spiritual dan sosial bagi warga yang tinggal di barak Semampir.
Ferry Djatmiko, Plt. Kepala Dinsos Kota Kediri mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelayanan rehabilitasi sosial.
“Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari pelayanan rehabilitasi sosial yang bertujuan untuk mendorong semangat dari warga yang tinggal di barak Semampir menuju keberdayaan, kemandirian dan masa depan yang lebih baik,” terangnya.
Lebih lanjut, dalam kegiatan bimbingan fisik, mental spiritual dan sosial ini, Dinsos mendaulat Imron Muzaki, seorang psikolog dan salah satu akademisi perguruan tinggi di Kota Kediri, untuk memberikan bimbingan kepada warga barak.
Dijelaskan oleh Ferry, bahwa selama ini Barak Semampir tidak hanya difungsikan sebagai tempat penampungan saja, melain juga sebagai tempat rehabilitasi dan pembinaan kepada warga yang tinggal di dalamnya.
“Warga yang tinggal di Barak ini sifatnya hanya sementara. Artinya kami sangat berharap selama mereka tinggal disini, warga dapat berkarya dan hidup bermasyarakat sewajarnya. Namun juga tetap berupaya memperjuangkan masa depan diri, keluarga serta anak cucunya yang lebih baik,” imbuhnya.
Pihaknya menargetkan kemandirian dari warga barak Semampir dapat terbentuk, sehingga mereka secara berdikari dapat memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.
“Kami juga arahkan mereka untuk memiliki pekerjaan, rumah tinggal sendiri dan penghidupan yang sejahtera. Sebab tidak mungkin mereka akan tetap disini dan bergantung denga napa yang sudah tersedia di barak,” tandas Ferry.
Lebih lanjut, Dinsos Kota Kediri terus berupaya memberikan stimulus kepada warga penghuni barak, mulai dari akses bantuan-bantuan, hingga sejumlah pelatihan ketrampilan yang diberikan guna memupuk kemandirian.
Hingga saat ini, sedikitnya ada sekitar 90 jiwa yang menghuni barak Semampir. Tidak hanya orang dewasa melainkan juga anak-anak dari berbagai latar belakang. Mulai dari disabilitas terlantar, anak-anak jalanan, gelandangan hingga pengemis. (*)