Blitar (Jatimsmart.id) – Salah satu Sekolah Sepak Bola (SSB) di Kabupaten Blitar terapkan aturan yang memberatkan orang tua siswa. Mereka meminta 10 bola jika siswa keluar dari SSB tersebut.
Hal ini dikeluhkan WT, salah satu orang tua siswa yang keberatan dengan aturan sepihak dari SSB tersebut.
“Ini jelas memberatkan jika harga bola per buah Rp175 ribu dikalikan 10 buah, sudah 1,750.000 harus kami keluarkan. Dan itu diungkapkan pimpinan SBB anak saya,” ungkap WT.
Sang anak keluar dengan alasan tidak pernah mendapat informasi ketika ada turnamen yang diikuti SSB tersebut.
Namun, jika ingin segera mendapatkan surat keluar dari SSB, harus segera menyetorkan 10 bola. Jika tidak, surat keluar dari SSB tidak akan dikeluarkan. Jelas ini menghambat karir anak yang ingin melanjutkan karir ke SSB lain.
Bahkan pimpinan SSB berdalih aturan itu dari Asosiasi PSSI Kabupaten Blitar, padahal pembinaan sepak bola sejak dini terus didengungkan oleh pemerintah.
Sementara itu, Media Wibawa Ketua PSSI Asosiasi Kabupaten Blitar mengatakan tidak benar jika Askab memberlakukan aturan tersebut.
“Kami tidak pernah mengeluarkan aturan denda,jika ada siswa yang keluar dari SSB. Jelas itu hoax,” tegas Medi melalui pesan singkat. (tok)