Pasuruan (Jatimsmart.id) – Petani asal Dusun Lodo, Desa Kalirejo, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Muhammad Sidiq (33) mengolah pisang pisang cavendish yang tak lolos jual atau sortiran menjadi kripik dan menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dari kreativitasnya ini, Siddiq bisa meraup untung hingga jutaan rupiah.
Menurut Sidiq, untuk bisa menjual pisang cavendish ke pasar toko modern memang harus memenuhi syarat khusus. Yakni kulit pisang cavendish harus mulus, tidak rusak atau bocel sedikit pun.
“Daripada kita jual murah, mending saya olah jadi keripik, karena yang rusak hanya kulitnya saja,” katanya.
Sidiq menjelaskan, idenya untuk membuat kripik pisang cavendish ini pun berbuah manis. Jelang lebaran, permintaan pesanan kripuk pisang cavendishnya naik drastis.
Dalam sehari dia bisa mengirim hingga 50 bal atau sekitar 150 Kg kripik pisang cavendish. Satu bulan, Sidiq bisa dapat omzet hingga sekitar Rp 50 jutaan dari jualan kripik pisang ini.
“Totalnya sebulan bisa ngirim sampai 1000 bal. Rata-rata satu minggu omzetnya bisa antara 3 juta sampai 5 juta,” ungkapnya, Kamis (13/4/2023).
Kripik pisang ini laku dijual di sejumlah pasar di Pasuruan hingga ke sejumlah daerah di Jawa Timur. Seperti Jombang, Jember, Kediri, Blitar, hingga Banyuwangi. Agar bisa memenuhi permintaan konsumen, selain mengandalkan panen pisang cavendish di lahan seluar 15 hektar miliknya, Sidiq juga menjalin kerja sama dengan para petani lain.
“Kripik pisang dibuat mulai awal puasa karena pesanan banyak dan karyawan cuma 12 orang. Biar mencukupi pesanan, saya juga bermitra dengan petani pisang cavendish lain di Gondangwetan, Grati dan Purwodadi. Untuk satu kilo kripik pisang rasa original dia jual dengan harga Rp 32 ribu. Sementara untuk kripik pisang dengan varian rasa manis, coklat, dan balodo dibanderol dengan harga Rp 35 ribu, “jelasnya. (red/kjt)