Kediri (Jatimsmart.id) – Kegiatan pendidikan politik yang diselenggarakan oleh DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri dengan tema “Peran Perempuan Dalam Politik di Indonesia” yang diikuti ratusan kaum emak-emak perwakilan dari 26 DPC, berlangsung meriah dan heboh, Sabtu, 24 Desember 2022.
Betapa tidak ? meski para peserta disediakan tempat duduk lengkap dengan mejanya, namun seusai sesi isoma, mereka juga diajak berdansa bersama Miss Zumba, Zin Chen Chen. Para Kaum Hawa di aula Hotel Insumo Palace Kediri itu larut dalam alunan music sambil menggoyangkan badan.
Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri, Drs. H. Lutfi Mahmudiono, dikonfirmasi mengatakan, pendidikan politik ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Ibu, sekaligus untuk memberikan pemantapan kepada para kader perempuan dalam berpolitik.
“Hari ini adalah kegiatan dalam rangka memperingati hari ibu. Ini merupakan bagian dari Partai NasDem untuk bersama-sama memberi peran kepada ibu-ibu dalam membangun bangsa dan negara,” katanya.
Menurut Pak Lutfi, dalam Pendidikan Politik ini kita menghadirkan narasumber berkopenten, di antaranya Ketua KPU Kabupaten Kediri, Ninik Sunarmi, untuk mengulas tentang kedudukan perempuan dalam politik menurut UU Parpol dan Pemilu, serta dari akademisi, yaitu Dekan Fisipol Unmer Madiun, Dr. Nunik Haryani, mengjabarkan terkait peran tokoh perempuan dalam sejarah politik di Indonesia.
“Selain itu juga ada narasumber dari intern Partai NasDem, yakni Wakil Ketua DPRD Partai NasDem Kabupaten Kediri Bidang OKK, Khusnul Arif, S.Sos, untuk mengenalkan lebih dekan parpol besutan Surya Paloh ini, serta perwakilan dari DPW Garnita (Garda Wanita) Malahayati Jawa Timur, yang mengenalkan keberadaan Sayap partai dari kalangan perempuan,” terangnya.
Pria yang juga Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kediri ini menambahkan, pendidikan politik tersebut juga sebagai embrio pembentukan Garda Wanita Malahayati di Kabupaten Kediri, dan Nurul Farida telah ditunjuk sebagai Ketua DPD Garnita supaya segera membentuk kepengurusan hingga di tingkat Ranting atau desa.
“Ini bagian dari NasDem untuk memberikan ruang kepada perempuan guna ikut berkarya dan kepada seluruh peserta, mudah-mudahan nanti secara struktural segera bisa terbentuk sampai ke desa-desa,” imbuh Pak Lutfi.
Lebih lanjut Pak Lutfi menuturkan, Perempuan di dalam politik di Indonesia diberi kedudukan yang luar biasa sekali, salah satu contoh, dalam verifikasi KPU, sebagai peserta pemilu seluruh kepengurusan di semua tingkatatan, mulai pusat, di DPW maupun di tingkat kabupaten, kota dan kecamatan, harus ada unsur perempuan sebanyak 30%.
“Nah kalau tidak ada unsur 30% keterwakilan perempuan, maka dinyatakan tidak memenuhi syarat. Begitu pula nanti pada pencalonan legislative juga harus ada unsur perempuan 30 % di semua dapil. Kalau tidak ada, maka akan dicoret dan dibatalkan pencalonannya di dapil bersangkutan. Makanya unsur perempuan ini penting sekali dalam Undang-Undang Pemilu maupun Undang-Undang Partai Politik,” jelas Pak Lutfi.
Ditanya tentang kegiatan Zumba Dance yang dilaksanakan dengan tempat terbatas dalam kegiatan Pendidikan Politik ini, Pak Lutfi sambil tertawa mengaku kalau hal itu sebenarnya diluar agenda, tetapi spontan dari para peserta yang kebetulan juga merupakan instruktur senam ternama di Kediri.
“Setiap kegiatan Partai NasDem, kita selalu mengajak untuk bersuka ria bersama. Makanya tadi ketika para peserta meminta izin untuk dilakukan Zumba Dance, ya kita persilahkan saja. Dan Alhamdulillah ternyata disambut gembira oleh semua peserta,” ungkapnya. (jek/red)