Tulungagung – Seni cukil merupakan seni grafis yang tergolong tua dan mulai berkurang peminatnya. Namun di Tulungagung seorang seniman terus berusaha melestarikan melalui karya-karyanya yang justru mulai digemari kembali oleh masyarakat. Adalah Nanang Wahyudianto, yang kini masih konsisten berada di jalur seni cukil di atas papan hardplek ini. berkat ketekunannya, warga Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung ini telah menghasilkan puluhan karya lukisan grafis yang indah dan unik dengan model dan tema yang beragam .
Tema seni grafis cukilan yang biasa dikerjakan Nanang yakni mulai dari lukisan potret tokoh tokoh nasional, potret berpasangan untuk kado pernikahan, dan sejumlah karya dengan muatan kritik sosial, “seperti lukisan dengan tema perjuangan buruh, kedaulatan petani dan isu perlindungan anak” kata Nanang
Untuk menghasilkan karya lukisan grafis cukil kayu yang indah, dan rapi, diperlukan ketelatenan serta ketekunan. Pada Jatimsmart.id Nanang menunjukkan proses pengerjaan seni tersebut, awalnya ia membuat sketsa di atas hardplek yang sebelumnya dicat semprot warna hitam tipis-tipis, lalu dicukil sedikit demi sedikit dengan pisau cukil mengikuti pola yang ada hingga menjadi guratan-guratan relief yang memiliki bentuk dan keindahan.
“asal di rawat dengan baik lukisan cukil kayu ini dapat bertahan hingga puluhan tahun. Selagi kayunya tidak lapuk, lukisan akan tetap utuh” jelasnya
Selama ini dalam satu bulan Nanang mampu menyelesaikan pesanan 10 buah karya, bahkan melaui online ataupun media sosial peminatnya pun cukup banyak , dan tersebar di sejumlah kota di Indonesia seperti Surabaya, Malang, Kediri, Tulungagung, Jogya, dan Jakarta.
Untuk lukisan dengan ukuran 40×30 cm dihargai Rp. 100 ribu hingga Rp. 500 ribu perlukisan, atau sesuai tingkat kesulitannya.
Selain untuk dekorasi penghias ruangan , lukisan grafis cukil ini , juga dapat digunakan untuk media cetak di atas kaos, tas, jaket, dan kanvas kain.
Dalam setahun ini Nanang terus mengembangkan seni cukil ini di kota kelahiranya, Tulungagung dengan menggelar workshop dan pameran. Bahkan dirinya bertekad mempopulerkan seni grafis cukil kepada khalayak luas sekaligus mengenalkan alternatif bisnis dan memberikan penyadaran kepada masyarakat melalui pesan-pesan positif. (pam/ydk)