Blitar – Pemerintah Kota Blitar kembali menggelar ‘Grebek Pancasila’, sebagai peringatan hari lahirnya Pancasila. Peringatan ini berlangsung meriah dengan digelar di malam hari, usai masyarakat menunaikan salat tarawih, Jumat, 31 Mei 2019, hingga berakhir pada 1 Juni 2019 dinihari tadi.
Kegiatan grebeg pancasila berupa kirab tersebut menyuguhkan beragam tradisi jawa kuno. Selain para ASN, sejumlah budayawan dan pelajar turut dalam kegiatan ini.
Barisan pertama diawali dengan pembawa bendera merah putih, kemudian disusul para pasukan pembawa naskah pancasila yang bernuansa kerajaan dengan diiringi lantunan musik gamelan. Pancasila ini kemudian dibacakan oleh Plt Walikota Blitar, Santoso yang berdanda ala Jadul.
Ciri khas jawa kuno atau yang sering di kenal dengan jadul ini selalu di suguhkan oleh Pemerintah Kota Blitar tatkala melaksanakan kegiatan Grebeg Pancasila ini.
“Kita memang di Blitar ini dulu awalnya lahirnya dari para seniman, jadi di Jawa ini di mataraman yang dikenal dengan grebek, sebenarnya artinya bersama-sama sehingga inilah yang kemudian diusung dengan nama Grebeg sama dengan Yogyakarta dan Solo,” kata Tri Iman Prasetyo Ketua Panitia Grebeg Pancasila.
Dalam kegiatan yang berlangsung meriah malam itu juga menghadirkan gunungan lima yang melambangkan dari sila Pancasila yang menjadi dasar dan pedoman NKRI. Juga pawai lampion yang mengelilingi Kota Blitar. Masyarakat pun cukup terhibur dengan kegiatan ini.
“Grebeg ini digotong dan dilakukan bersama-sama oleh masyarakat. Artinya masyarakat lah yang harus mensyukuri dan menerapkan norma Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Usai kirab, kegiatan dilanjutkan dengan ritual kenduri pancasila dengan melibatkan masyarakat Kota Blitar.
Sebelumnya, ratusan PNS, Pejabat, Anggota TNI, Polri serta pelajar ataupun ormas mengikuti upacara hari lahir pancasila, di alun-alun Kota Blitar. Dalam upacara itu, seluruh peserta kompak mengenakan kostum jaman dulu yang merupakan ciri khas Kota Blitar. (yds/ydk)
Baca Juga :