Kediri (Jatimsmart.id) – Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana juga memberikan bantuan sepeda motor kepada Didik Suwanto, pedagang tikar keliling asal Kedungsari, Kecamatan Tarokan.
Didik Suwanto merupakan pedagang tikar keliling yang terpaksa berhenti bekerja karena anaknya, Mohamad Wahyu Putra yang masih berusia 22 bulan mengidap kanker mata. Pemberian bantuan asistensi rehabilitasi sosial (ATENSI) berupa sepeda motor itu diharapkan dapat dimanfaatkan Didik Suwanto untuk memulai usaha berdagang keliling.
Penyerahan bantuan kewirausahaan diberikan pula kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) lainnya, baik disabilitas, maupun korban kekerasan. Setidaknya ada lima orang warga Kabupaten Kediri lain penerima manfaat bantuan berupa modal kewirausahaan.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan, penyerahan bantuan itu merupakan upaya Kementrian Sosial supaya masyarakat yang memerlukan bantuan mendapatkan hak dan layanan dari pemerintah. Sejauh ini, pihaknya terus melakukan scanning media, baik mainstream maupun media sosial sehingga bisa menjangkau PPKS tersebut.
“Mereka adalah saudara-saudara kita yang memang mempunyai masalah, sehingga harus dibantu oleh pemerintah,” katanya usai penyerahan bantuan di ruang Pringgitan luar Pendopo Panjalu Jayati, Minggu (13/2).
Risma mencontohkan, Didik Suwanto penerima bantuan berupa sepeda motor dan modal usaha itu anaknya mengalami sakit kanker mata dan menjalani proses penyembuhan di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Proses pengobatan balita itu pun terus dikawal bersama dengan Pemerintah Kabupaten Kediri.
“Kemarin itu karena banyak merawat anaknya sehingga berdagangnya tidak bisa maksimal,” ungkapnya.
Kementerian Sosial, lanjut Risma, akan mengawal dan mengevaluasi pemberian bantuan kewirausahaan itu. Termasuk, bilamana di tengah perjalanan mereka masih ada kendala dan membutuhkan training tambahan. Pihaknya berpesan kepada bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu untuk membantu memantau progres dari bantuan yang diberikan.
Mas Dhito menyampaikan, pemberian bantuan kewirausahaan itu disesuaikan dengan kebutuhan para penerima manfaat. Sebagaimana dialami Didik Suwanto yang telah menghabiskan hartanya untuk mengurus anaknya yang sakit.
“Bapaknya ini membutuhkan sepeda motor untuk melanjutkan kehidupannya maka diberikan motor, ada pula mantan pecandu napza tapi sekarang sudah tobat mau buka toko kelontong untuk usaha, maka kami berikan kebutuhan untuk buka toko kelontong,” tandasnya.
Sementara itu, Didik Suwanto usai menerima bantuan menceritakan, selama ini dia berjualan tikar spon keliling untuk menghidupi istri dan dua orang anaknya. Namun, pada awal Januari 2022 lalu, dia mengetahui anaknya yang bungsu sakit terlihat dari mata kiri yang mulai bengkak. Semenjak itu, dia pun tidak bisa berjualan karena harus mengurus pengobatan anaknya.
“Kemarin sudah jual motor untuk mencukupi kebutuhan, kendaraan di rumah sebenarnya masih ada tapi rusak,” ceritanya.
Kini anaknya sudah satu minggu menjalani perawatan di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Adanya sepeda motor dan modal usaha berupa tikar yang diterima dinilai sangat membantu dirinya bersama keluarga. (ydk/adv/kominfo)