Lumajang (Jatimsmart.id) – Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono pada Minggu dan Senin (9 – 10/7/2023) meninjau sejumlah infrastruktur terkait penanganan bencana di Kabupaten Lumajang. Terdapat sejumlah infrastruktur yang ditinjau, diantaranya pekerjaan penanganan bencana pasca letusan Gunung Semeru tahun 2021 yang lalu.
“Kami ini datang ada dua hal, pertama melihat penyelesaian pekerjaan akibat letusan Gunung Semeru pada Desember 2021. Sudah selesai semua. Jembatan Besuk Kobo’an, kemudian pengarah arus, tanggul-tanggul pengarah arus sudah selesai dan berfungsi.” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/7/2023).
Jembatan Besuk Kobo’an yang ditinjau Menteri Basuki, merupakan pengganti dari jembatan lama yang runtuh akibat dampak erupsi Semeru beberapa waktu yang lalu. Jembatan rangka baja tersebut bertipe Pratt Truss, memiliki panjang 140 meter dengan lebar 12,5 meter. Pada bulan Maret 2023 jembatan ini telah memperoleh piagam penghargaan dari MURI sebagai Jembatan Tipe Pratt Truss Terpanjang di Indonesia.
Menteri Basuki juga meninjau sejumlah infrastruktur yang rusak akibat banjir bandang. “Kemudian yang kedua, saya bersama Ibu Wakil Bupati Lumajang melihat prasarana yang rusak terutama terkait konektivitas. Ada lima jembatan yang putus dan harus diperbaiki. Kemarin dengan BNPB, sudah dikoordinasikan dengan provinsi dan kabupaten dikerjakan secara kolaborasi” jelas Menteri Basuki.
Terkait perbaikan jembatan tersebut, Menteri Basuki menjelaskan sumber dana berasal dari APBN maupun APBD, baik provinsi maupun kabupaten.
“Dengan menggunakan sumber dana dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Untuk kabupaten menangani dua jembatan pada ruas jalan kabupaten yang akan dibiayai oleh BNPB. Kemudian dua jembatan di ruas jalan provinsi akan ditangani oleh pemerintah provinsi. Kementerian PUPR akan membangun kembali Jembatan Kali Glidik II pada ruas jalan nasional,” ujar Menteri Basuki.
Kemudian, Kelima jembatan yang segera diperbaiki antara lain Jembatan Kloposawit dan Jembatan Gantung Kaliregoyo yang akan ditangani oleh Provinsi Jawa Timur. Kemudian penanganan Jembatan Limpas dan Jembatan Kalibiru akan dilakukan oleh Kabupaten Lumajang bekerjasama dengan BNPB.
Sementara Kementerian PUPR membangun kembali Jembatan Kali Glidik II di lokasi yang sama. Menurut rencana, Jembatan Kali Glidik II yang baru akan dibangun lebih panjang dari jembatan lama, yakni sepanjang 45 meter. Lebih lanjut Menteri Basuki menyampaikan, Jembatan Kali Glidik II ditargetkan selesai sekitar empat bulan dan dibangun kembali secara permanen.
“Ya, langsung permanen, kalau jembatan sementara bailey malah lebih lama lagi nanti. Biar langsung saja dibuat jembatan permanen seperti di belakang ini Jembatan Besuk Koboan”, pungkas Menteri Basuki.
Dalam kunjungan Menteri PUPR di Jembatan Besuk Koboa’an, turut didampingi WakilBupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar; Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Rakhman Taufik; dan sejumlah pejabat administrator di lingkungan balai.
Sebagai informasi, Jembatan Kali Glidik II dibangun pada tahun 1970 dan saat ini berumur 53 tahun. Jembatan ini memiliki total panjang 38 meter dengan lebar 6,80 meter dimana bangunan atas jembatan berupa Gelagar Baja Permanen dengan 3 bentang. Putusnya jembatan ini mengakibatkan akses jalan nasional wilayah selatan antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang terhambat dan dialihkan ke utara, yaitu melewati jalan nasional di Pasuruan dan Probolinggo. (red/kjt)