Jakarta (Jatimsmart.id) – Indonesia memiliki sejarah perbankan yang cukup panjang. Hal ini terekam dan tersimpan rapi dalam Museum Bank Indonesia, di kawasan Kota Tua Jakarta. Beragam koleksi uang maupun non uang tersaji, termasuk cerita sejarah yang dikemas secara modern.
Museum Bank Indonesia berdiri di sebelah Bank Mandiri. Tepatnya di Jl. Pintu Besar Utara, No 3 Jakarta Barat. Pada masa Kolonial Belanda, awalnya bangunan neo-klasikal ini merupakan sebuah rumah sakit. Namun, pada tahun 1928 Pemerintah Belanda menggantinya menjadi Bank, De Javasche Bank. Kemudian setelah indonesia merdeka di tahun 1953 De Javasche Bank di nasionalisasi menjadi Bank Sentral Indonesia atau Bank Indonesia. Dewasa ini, sebagai bentuk mengharagai nilai sejarah, bangunan tak terpakai tersebut lantas dimanfaatkan menjadi Museum Bank Indonesia Indonesia.
Terdapat fakta sejarah panjang perbankan indonesia yang terekam rapi di bangunan heritage ini, melalui koleksi uang maupun non uang yang lengkap dari masa ke masa. Juga metamorfosa logo Bank Indonesia sejak tahun 1993 hingga yang terbaru tahun 2015.
Penyajian cerita sejarah dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia pun dikemas secara modern, dengan kecanggihan teknologi. Diantaranya berupa mini theatre, panel statisk dan diorama.
Ini tentu membuat pengunjung betah berlama-lama menyusuri setiap galeri museum. Termasuk para jurnalis di Kediri dari berbagai kalangan media, baik Televisi, Radio, Cetak, maupun Online yang tengah mengikuti program Capacity Building mitra kerja Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kediri untuk mengenalkan sejarah uang di Indonesia.
Elsa Dira salah satu pengunjung mengaku cukup takjub dengan koleksi museum yang rapi, dari masa ke masa ini. “Saya takjub saat mendengarkan penjelasan pemandu musem bagaimana dulu rempah-rempah di Indonesia benar-benar diburu oleh Belanda. Juga uang-uang yang sempat beredar di Tanah Air, sejak jaman kerajaan hingga kini,” katanya
Di lokasi lain, ada Ruang Numismatik yang menyimpan koleksi uang. Di lokasi ini, uang dibagi menjadi kategori berdasarkan masa uang. Adapula Diorama yang menghadirkan patung-patung yang menggambarkan Rapat Direksi Bank zaman dulu serta gudang penyimpanan emas batangan.
Sementara itu, berkaitan dengan Capacity Building tersebut, Manajer Fungsi Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan KPw Bank Indonesia Kediri, Sonaji berharap ini dapat menambah wawasan baru untuk rekan media terkait sejarah uang di Indonesia.
“Kita mengajak teman-teman media untuk sama-sama belajar dan menambah wawasan tentang sejarah mata uang dan perbankan di Indonesia,” kata Sonaji
Selain ke Museum Bank Indonesia, dalam kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 2-4 Oktober 2019 ini, BI Kediri juga mengajak rombongan wartawan melihat proses produksi uang rupiah di Perum Peruri, Karawang Jawa Barat. Mereka diajak melihat urutan proses produksi sejak awal hingga tahap akhir.
“Kita juga harapkan temen-temen mengetahui cara ‘merawat’ uang dengan sebaik mungkin, sehingga generasi penerus kita makin memahami eksistensi rupiah sebagai mata uang Indonesia,” pungkas Sonaji. (ydk)