Jombang (Jatimsmart.id) – Traveling atau wisata sudah menjadi pilihan yang banyak diminati oleh masyarakat untuk mengobati rasa jenuh dari sibuknya rutinitas atau pekerjaan yang menyita pikiran. Sebagian orang merasa perlu berwisata atau hanya sekedar jalan- jalan untuk me-refresh otak. Apalagi, dengan kecanggihan teknologi digital pada saat ini, sangat mempermudah kita untuk mengetahui berbagai wisata menarik yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Selain wisata alam seperti pantai dan pegunungan, wisata religi sepertinya juga menjadi tujuan wisata yang digemari. Hal ini dibuktikan dengan membanjirnya wisatawan ke tempat wisata religi seperti Makam para Walisongo, peninggalan sejarah Kerajaan, dan lain sebagainya yang mayoritas berada di Pulau Jawa. Salah satunya di Kabupaten Jombang.
Jombang yang biasa dijuluki sebagai kota santri, ternyata juga menyimpan banyak misteri dan Sejarah di dalam nya. Salah satunya adalah gunung pucangan yang terletak di utara Kabupaten Jombang, tepatnya di desa cupak kecamatan ngusikan. Di lereng gunung pucangan, ada sekitar 17 makam yang di anggap keramat. Konon, makam-makam tersebut bukanlah makam orang biasa (wali atau lain sebagainya). Salah satunya, ada makam Dewi Kilisuci yang merupakan putri dari Raja Airlangga dari Kerajaan Kadiri. Tak heran jika keberadaan makam makam tersebut sangat di dikeramatkan dan dimuliakan oleh masyarakat sekitar.
“Dewi Kilisuci itu sebenarnya merupakan putri dari Kediri, putrinya Prabu Airlangga. Dulu awalnya dijodohkan dan mau dijadikan ratu tapi tidak mau akhirnya dia lari kesini.” Jelas Ngatemo juru kunci dari Gunung Pucangan.
Selain untuk memperkaya wawasan sejarah dan memperdalam rasa spiritual, tak sedikit orang berziarah secara khusus dengan maksud dan tujuan tertentu. Mulai dari mencari keberkahan, kenaikan pangkat, dan lain sebagainya dengan melakukan ritual secara adat.
Saat memasuki area Gunung Pucangan, aura mistis langsung terasa. Terdapat beberapa pohon besar disekitar area makam. Disetiap pohon di beri kain mori, dan di bawahnya disediakan tempat untuk menyalakan dupa. Selain itu, terdapat bangunan dengan ukuran 2 x 1 meter yang di dalamnya ada tempat untuk memasang dan menyalakan dupa. saat menuju ke makam, kita akan melewati beberapa sendang yang dulunya merupakan tempat mandi dari Dewi Kilisuci.
Makam Dewi Kilisuci sendiri berada tepat di pintu masuk dari Gunung Pucangan. Keberadaan makam di dalam pendopo dijaga oleh juru kunci yang bertugas secara bergantian setiap harinya. Sedangkan makam lainnya, berada terpisah. Mulai dari makam Eyang Sakti, Eyang Carubuh, Eyang Aguno, Eyang Sayid Sulaiman, Eyang Ambarsari, Eyang Joyokuoso, dan Eyang Sinuwun Wali. Ada juga makam Siti Sundari, dan yang lainnya adalah makam Pendayangan (petilasan). Sedangkan ntuk menuju ke makam makam tersebut, para wisatawan atau peziarah harus menaiki anak tangga terlebih dahulu.
“Susananya itu beda, disini itu sunyi, tenang, tentram, adem, enak lah buat refresing.” Ungkap Erik.
Bagi para pecinta Sejarah, wisata religi Gunung Pucangan ini merupakan salah satu tempat yang sangat direkomendasikan. Dengan berbagai kisah misteri dan sejarahnya, tentu membuat para pengunjung tertarik untuk berwisata Religi Gunung Pucangan di Desa Cupak ini. (umy)