Batu (Jatimsmart.id) – Pusat tanaman herbal Materia Medica didirikan tahun 1960 oleh R.M Santoso. Ia juga merupakan salah satu pendiri Hortus Medicus Tawangmangu yang sekarang menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) di Tawangmangu.
BACA JUGA:
- Yuk Intip Menu Baru Lotus Garden, Ada Hampers Immune Booster untuk Isoman
- Jamu Suling Zanjabila, Ramuan yang Dipercaya Ampuh Melawan Corona
- Budidaya Tanaman Porang, Perhutani dan Dinas Kehutanan Jatim Koordinasi Pengelolaan Hutan
Awal berdirinya Materia Medica didasarkan atas hasil pengamatan R.M santoso terhadap tanaman obat di Indonesia yang tidak dapat dikoleksi pada satu daerah. Hal ini karena perbedaan daya adaptasi tanaman obat terhadap lingkungan maupun iklim.
Yopi Hermawan, kordinator lahan budidaya mengatakan, tanaman obat koleksi Materia Medica Batu cukup banyak, sekitar 500 jenis tanaman obat yang terdiri dari berbagai jenis. Mulai dari tanaman berupa semak dan tanaman perdu yang sebagian memang untuk dipanen. Namun, khusus untuk produksi dikembangkan di Kejayan Pasuruan.
“Tanaman obat karakternya beda-beda, ada yang cocok di dataran tinggi atau dataran rendah atau cocok sesuai dengan lahan,” katanya. Karena itu, jika cocok tumbuh di Kota Batu, maka akan dikembangkan dan difokuskan untuk edukasi.
BACA JUGA:
- Guna Kendalikan Hama Tanaman, Dinas Pertanian dan Perkebunan Bersama UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Lakukan Peninjauan di Kediri
- Terkonfirmasi, Kepala Dinas Tanaman Pangan Magetan dan Dua Pegawainya Positif Covid-19
- Atasi Hama, Anggota DPRD Kabupaten Kediri M Zaini Bantu Tanaman Refugia ke Petani
Yopi mengatakan, jenis tanaman yang langka di lokasi Materia Medica Batu ini tidak ada. Sebab, kadang ada tanaman yang cocok di daerah lain, tapi ketika ditanam disini justru mati. Ia juga menjelaskan, saat ini pihaknya tengah memproses membuat kompos dari daun-daun kering untuk difermentasi. Nanti hasil komposnya dikembalikan lagi ke lahan.
Kendalanya menurutnya, kondisi lahan terbuka, sehingga jika ada satu tanaman terkena hama, maka bisa menyebabkan tanaman lain bisa tertular. (*)