Kediri (Jatimsmart.id) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menerjunkan Satgas Pangan untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok. Sejak kemarin, tim sudah terjun ke sejumlah pasar untuk melakukan pemantauan dan menggelar operasi pasar.
Satgas Pangan ini terdiri dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) bersama DPMPTSP, Dinas Kesehatan, Perekonomian, Bagian Hukum. Bersama Pimpinan Bulog Kediri ini mereka langsung menyasar tiga lokasi di wilayah Kecamatan Pare. Yakni Pasar Pamenang, Super Top Swalayan dan Pasar Induk Pare.
Di setiap lokasi, petugas mencatat harga dan ketersedian bahan pokok untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Petugas juga akan melakukan tindakan jika terdapat barang-barang yang dijual melebihi harga pasar.
Kepala DKPP Kabupaten Kediri melalui Kepala Bidang ketersediaan, Distribusi dan Kerawanan Pangan, Arba’i, mengatakan, kenaikan harga beras di masyarakat akhir akhir ini langsung menjadi perhatian Mas Dhito dengan menerjunkan Satgas Pangan untuk melaksanakan pemantauan dan operasi pasar.
“Untuk satgas pangan sendiri memiliki tugas memantau perkembangan harga yang berada di masyarakat. Di samping harga, kami juga memastikan stok yang diperlukan oleh masyarakat itu cukup,” jelas Arba’i.
“Saat ini dengan jumlah penduduk di Kabupaten Kediri berjumlah 1,6 juta penduduk diperlukan beras kurang lebih 10 ribu ton perbulan,” tambahnya.
Arbai menambahkan, pada periode awal September ini stok ada di angka 18 ribu Ton, artinya stok ini cukup dan diharapkan masyarakat tidak panik dalam pembeliannya.
“Untuk kegiatan Satgas Pangan pada bulan ini ada 2 kegiatan, yaitu pemantauan harga yang kita lakukan seminggu sekali setiap hari Selasa dan operasi pasar juga seminggu sekali pada hari Kamis. Dengan kegiatan ini diharapan harga beras yang mengalami kenaikan harga bisa melandai,” tandasnya.
Sementara itu Wakil Pimpinan Bulog Cabang Kediri Estu Rahmatingtyas menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah melaksanakan operasi pasar untuk memastikan bahwa harga beras di pasaran tetap terkontrol dan ketersediaan cukup untuk masyarakat.
“Untuk saat ini harga di pasaran untuk komoditi beras perkilonya mencapai Rp12,500/kilogram dan untuk kemasan 5 kg dijual dengan harga Rp52.000,” jelasnya.
“Untuk masyarakat tidak perlu panik, karena kami akan secara berkelanjutan melaksanakan operasi pasar guna kestabilan harga, selain itu kami juga melakukan droping beras kepada masyarakat. Untuk harga beras yang kita drop ke kios-kios yang telah ditunjuk harganya 10 ribu rupiah,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional juga akan meluncurkan bantuan langsung kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Kediri. Untuk jumlahnya sekitar 123.817 KPM akan menerima beras seberat 10 kg dan akan tereliasasi pada bulan September, Oktober dan November.
Di samping itu juga untuk mengatasi stunting, Pemerintah juga akan memberikan bantuan berupa daging dan telur kepada keluarga rawan stunting, sehingga program Mas Dhito satu digit stunting dapat segera tercapai. (adv/kominfo/jek)