Kediri (Jatimsmart.id) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, menyambangi rumah orang tua Serda Lis Edi Wibowo, awak KRI Nanggala-402, di Desa Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Selasa (27/4). Serda Edi, merupakan salah satu dari 53 awak kapal selam, yang dinyatakan tenggelam di perairan laut utara Pulau Bali tersebut.
BACA JUGA:
- Fakta Dibalik Tenggelamnya KRI Nanggala-402
- Dukung Keluarga Korban KRI Nanggala-402, Mensos Risma Kirim Psikolog
- Duka Keluarga Awak KRI Nanggala-402 di Tulungagung, Sertu Adi Baru Menikah Desember Lalu
Dihadapan Kresmiati, ibu Serda Edi, Mas Bup sapaan akrab Bupati Kediri menyampaikan duka yang mendalam dan penghormatan yang setinggi-tingginya atas perjuangan putranya itu.
“Saya menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya,” kata Mas Bup yang datang bersama Dinas Sosial dan Muspika, usai memantau uji coba sekolah tatap muka di SMP 1 Ngadiluwih, Selasa (27/4) pagi.
Lebih lanjut, dalam kunjungannya itu Mas Bup menjanjikan beasiswa untuk putra Serda Edi hingga perguruan tinggi. Juga pemenuhan kebutuhan keluarga di Ngadiluwih.
“Ini suatu kejadian di luar dugaan. Prajurit yang menjalankan tugas di saat kita tertidur, mereka bekerja. Maka kewajiban dari pemerintah kalau terjadi apa-apa harus mengcover atau mencukupi apa yang menjadi kebutuhan keluarga. Tadi saya tanyakan apakah punya anak punya istri apakah sudah berkeluarga atau belum, ternyata sudah berada di Sidoarjo dan saya minta data anaknya. Supaya apa, supaya bisa kita cover sampai ke perguruan tinggi,” jelas Mas Dhito.
Nantinya, pasangan Dewi Mariya Ulfa ini tak lagi melihat asal dari identitas sang anak. Jika ternyata sang anak merupakan warga Krian, Sidoarjo, sesuai domisili saat ini, Pemerintah Kabupaten Kediri tetap akan menanggung kebutuhan dua anak Serda Edi hingga perguruan tinggi.
“Kita sudah tidak mau lihat KTP mana lagi, tapi ini warga negara Indonesia,” tegas Mas Bup.
Sementara itu untuk keluarga di Kediri, Mas Dhito juga berjanji akan mencukupi semua kebutuhan mereka. Baik kebutuhan pokok maupun jaminan hari tua Kresmiati.
“Tadi saya sampaikan, kalau ada apa-apa langsung bilang ke saya, tidak perlu melalui proses yang panjang,” pungkasnya.
Serda Lis Edi Wibowo merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Prajurit yang dikenal ramah itu bertugas di bagian kelistrikan KRI Nanggala-402. Sebelum dinyatakan hilang, Kresmiati terakhir kontak dengan anaknya pada Senin lalu.
“Terakhir kontak Senin lalu. Dia pamit mau menyelam. Dia mohon doa restu,” kata Kresmiati tersedu, mengingat komunikasi terakhir dengan sang putra.
BACA JUGA:
- KRI Tanjung Kambani-971 Diberangkatkan untuk Kirim Bantuan Bencana di Flores NTT
- Fakta Dibalik Tenggelamnya KRI Nanggala-402
- Dukung Keluarga Korban KRI Nanggala-402, Mensos Risma Kirim Psikolog
Pamit merupakan sesuatu yang tak pernah terlewat oleh Serda Edi selama bertugas. Ia juga kerap menyambangi ibunya di Kediri setelah menikah. Terlebih saat Kresmiati menderita sakit jantung. Perhatian Serda Edi dirasa semakin berlebih. Kini, Kresmiati hanya bisa berdoa dan berharap keajaiban atas sang bungsu. (ydk/jek)