Kediri (Jatimsmart.id) – Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menemui perwakilan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Kabupaten Kediri, Jumat (16/10). Dalam pertemuan di Hotel Insumo, Kota Kediri itu, Mas Dhito banyak mendengar keluhan dari perwakilan GTT dan PTT yang masih jauh dari kata sejahtera.
Ada empat poin besar yang disampaikan GTT dan PTT sebagai harapan mereka. Selain secara lisan, keinginan dari sekitar 8.000 GTT dan PTT itu jika Mas Dhito memimpin Kabupaten Kediri juga disampaikan dalam bentuk tertulis. Diantaranya soal legalitas, gaji guru, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan serta diutamakan dalam perekrutan guru kontrak. Bukan berlebihan, umumnya mereka telah mengabdi belasan hingga puluhan tahun lamanya.
“Kita itu biar tidak mikir, udah gaji minin masih memikir kesehtan. Kami selama ini hanya menerima gaji dari BOS sesuai dengan istilahnya hanya dari welas asih Kepala Sekolah. Ada yg Rp. 150 ribu, Rp. 200 ribu, Rp. 300 ribu. Apalagi saya sebagai kepala rumah tangga, njenengan bisa bayangkan sendiri,” keluh Purwanto.
Menjawab keluhan GTT dan PTT ini, pasangan Dewi Mariya Ulfa tersebut berjanji lebih memperhatikan nasib mereka jika 9 Desember 2020 nanti masyarakat Kabupaten Kediri memilihnya.
“Mereka membandingkan dengan Kabupaten Ponorogo. Kabupaten Ponorogo itu mengucurkan dana sebesar Rp. 11 Miliar untuk GTT dan PTT yang jumlahnya mencapai 2.000 orang. Sementara di Kabupaten Kediri per hari ini jumlahnya mencapai 8.000 sekian artinya kalau kita mengucurkan dana seperti Ponorogo tidak akan cukup. Jadi saya sampaikan kita harus melihat dan mmenyesuaikan kemampuan anggaran kita,” kata Mas Dhito. Sementara terkait status dan SK Bupati, Mas Dhito akan mengkajinya lebih lanjut.
Kesejahteraan tenaga pengajar sendiri memang menjadi program prioritas Mas Dhito dalam sektor pendidikan, yang diusungnya dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kediri 2020 ini. Dirinya bahkan mengaku telah berkomunikasi dengan DPRD Kabupaten Kediri dan menyetujui anggaran sebesar Rp. 13 Miliar nantinya. (ydk/jek)