Kediri – Indikator makro keberhasilan pembangunan Kota Kediri telah tercapai dengan memuaskan, dan dengan menunjukkan tren yang positif.
Hal tersebut diutarakan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat menyampaikan pidato rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2020-2024) saat Sidang Paripurna di gedung DPRD Kota Kediri. Rabu, (19/6/2019).
Sidang paripurna dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Kediri Kholifi Yunon. Walikota Kediri mengucapkan terima kasih kepada pimpinan beserta seluruh anggota DPRD Kota Kediri yang telah bekerjasama dan bersinergi dengan baik sehingga program pembangunan yang tertuang dalam RPJMD Kota Kediri tahun 2014-2019 dapat dilaksanakan dengan baik.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh jajaran di Pemerintah Kota Kediri yang mendukung dan berpartisipasi dalam proses pelaksanaan pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik sehingga visi misi pada periode sebelumnya dapat terwujud.
Walikota yang akrab disapa Mas Abu ini menjelaskan bahwa selama lima tahun indikator makro pembangunan pada RPJMD Kota Kediri 2014-2019 telah tercapai dengan memuaskan dan menunjukan tren positif.
Indeks reformasi birokrasi mencapai 76,69, indeks kepuasan masyarakat 3,25 masuk dalam kategori baik, indeks kota layak huni sebesar 63,975, indeks pembangunan manusia mencapai 77,58 termasuk dalam kategori tinggi, tingkat kemiskinan turun menjadi 7,68%, indeks kerukunan antar umat beragama sebesar 3,76 masuk dalam kategori tinggi, pertumbuhan ekonomi tanpa industri tembakau mencapai 7,02%, tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 3,63%, indeks gini sebesar 0,4, inflasi cukup rendah sebesar 1,97%, predikat opini wajar tanpa pengecualian dari tahun 2014 hingga tahun 2018 dan Sakip dengan nilai BB.
“Indikator-indikatornya bisa dilihat bahwa RPJM saya selama lima tahun dengan Ibu Wakil Walikota sudah menunjukkan bukti yang real dan itu tercatat dari BPS juga mencatat. Kesehatan dan pendidikan semuanya juga menunjukkan tren yang cukup positif. Pembangunan secara ekonomi trennya juga sangat positif karena GDP kita naik, income per-kapitanya naik menjadi 11 juta koma sekian dan ini menjadi pijakan untuk kerja keras kita di tahun 2020 – 2024 untuk mewujudkan RPJM yang baru,” Ucap Mas Abu.
Orang nomor satu di Kota Kediri ini mengungkapkan meskipun indikator makro pembangungan Kota Kediri periode sebelumnya telah menunjukkan hasil yang baik, namun masih terdapat beberapa isu strategis yang menjadi tantangan bagi pembangunan Kota Kediri lima tahun ke depan.
Pertama, penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih melalui peningkatan level smart city untuk meningkatkan pelayanan publik. Kedua, peningkatan kualitas daya saing SDM melalui peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan sehingga IPM Kota Kediri menjadi tiga tertinggi di Jawa Timur. Ketiga, percepatan penanggulangan kemiskinan, pengurangan dan perluasan lapangan kerja. Keempat, pembangunan infrastruktur dan tata kota dalam rangka pemerataan pembangunan dan antisipasi Tol Kediri Kertosono dan Bandara Kediri melalui pembangunan ring road dan infrastruktur lainnya serta pelaksanaan prodamas plus yang baik. Kelima, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana untuk mewujudkan Kota Kediri yang bersih, indah, aman, nyaman dan berwawasan lingkungan. Keenam, meningkatnya daya saing ekonomi daerah melalui peningkatan ekonomi daerah, pengendalian inflasi, peningkatan peran ekonomi kerakyatan dan kreatif serta optimalisasi kinerja BUMD. Ketujuh, peningkatan kerjasama antar daerah dan swasta dalam rangka optimalisasi pembangunan diantaranya untuk mewujudkan TPA regional, pembangunan Jembatan Mrican dan peningkatan peran CSR dalam pembangunan.
“Alhamdulilah di Kota Kediri smart city nya termasuk tertinggi juga di Indonesia. Yang beda sekarang adalah kita sekarang di kawal Kemenkominfo untuk mewujudkan smart city yang sustainable dengan pemerintah pusat. Kita sudah langsung dikawal oleh Kominfo karena Kemenkominfo juga sudah melihat smart city di Kota Kediri levelnya sudah level 3 juga. Jadi di Indonesia ada 5 level cuman semuanya baru di level 3. Nah kita akan menuju ke level 4 sampai Insya Allah nanti tahun 2024 di level 5,” pungkas Mas Abu.
Memperhatikan isu strategis tersebut, lanjut Mas Abu, maka visi pada RPJMD tahun 2020-2024 yakni “Kota Kediri Unggul Dan Makmur Dalam Harmoni”, yang dijabarkan kedalam empat misi. Untuk mewujudkan visi misi tersebut, ditetapkan 6 tujuan dan 19 sasaran yang didukung dengan sepuluh program unggulan. Yakni, Prodamas Plus, Service city card, Open and clean government, asuransi kesehatan universal (UHC), home care kondisi darurat untuk lansia dan balita, pendidikan gratis dan berkualitas, pengembangan usaha milik RW atau koperasi RW, penciptaan 15.000 wirausaha baru. 1 kelurahan 1 RTH, dan kampung keren atau kreatif dan independen. “Kami berharap visi misi dan program unggulan tersebut dapat mewujudkan masyarakat Kota Kediri yang unggul dan makmur dalam harmoni,” harapnya.
Sebelum menyampaikan rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2020-2024, Walikota Kediri terlebih dulu menyampaikan Nota Keuangan Pertanggungjawaban APBD tahun 2018.
Hadir pula dalam kegiatan ini Ketua Pengadilan Kota Kediri Sarah Louis, Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu, Sekretaris DPRD Kota Kediri Rahmad Hari Basuki, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri dan anggota DPRD Kota Kediri. (ad/sam)
Baca Juga :