Blitar – Lama bekerja sebagai buruh pabrik di perusahaan Wig (rambut palsu) di Surabaya, Dwi Ayu warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar memilih mundur. Kini ia sukses mendirikan usaha sendiri dan mampu memberdayakan warga di desanya. Karena baginya bekerja adalah sebagai tempatnya mencari ilmu.
Selama bekerja, perempuan berusia 23 tahun ini terus mengamati berbagai macam dan model wig, lalu mempelajari cara membuatnya. Saat ini, dirinya sudah memiliki karyawan sebanyak 14 orang diusaha rumahanya yang sudah diajarinya cara membuat wig dengan kualitas yang tidak kalah bersaing.
Wig produksi Dwi Astuti ini selanjutnya dikirim seminggu sekali ke pabrik tempat bekerjanya dulu. Selain itu juga dipasarkan di daerah Blitar dan sekitarnya. “Alhamdulilah kini perbulannya keuntungan bisa mencapai puluhan juta. Dengan pesanan mencapai ratusan wig,” katanya.
Sementara itu Nova, salah satu tetangga yang juga jadi karyawan di usaha
tersebut, merasa senang bekerja dalam kerajinan membuat wig ini. “saya sudah bekerja 1 tahun lebih, sangat terbantu keuangan keluarga dengan ikut menjahit wig setiap pagi” ujarnya
Kedepannya Ayu berharap bisa mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi. Sebab, dengan begitu bisa membantu perekonomian warga sekitar. (dis/ydk)